Legislator Duga Rencana Utang Alutsista Diturunkan

Angka tersebut ideal untuk membangun pertahanan, namun masih dalam perencanaan.

Jumat , 04 Jun 2021, 10:53 WIB
Prajurit TNI AL melakukan latihan tempur anti udara dari atas KRI I Gusti Ngurah Rai di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (8/4/2021). TNI Angkatan Laut (AL) melaksanakan latihan operasi laut gabungan untuk menguji kesiapsiagaan peralatan tempur atau Alutsista di lapangan.
Foto: Antara/Teguh Prihatna
Prajurit TNI AL melakukan latihan tempur anti udara dari atas KRI I Gusti Ngurah Rai di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (8/4/2021). TNI Angkatan Laut (AL) melaksanakan latihan operasi laut gabungan untuk menguji kesiapsiagaan peralatan tempur atau Alutsista di lapangan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi partai Gerindra, Bambang Kristiono, menduga rencana utang untuk pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan dikurangi. Rencana utang sebesar Rp1.780 triliun demi pengadaan alutsista itu belakangan mencuat ke publik.

Bambang menilai rencana utang Rp1.780 triliun adalah angka ideal untuk membangun kekuatan pertahanan Indonesia sampai dengan jangka waktu 20-25 tahun ke depan. Namun ia menekankan angka tersebut adalah angka perencanaan.

"Sampai saat ini masih dalam penggodokan atau kajian para pemangku kepentingan, seperti Kemkeu dan Bapenas. Artinya masih bersifat perencanaan atau belum final," kata Bambang kepada Republika, Jumat (4/6).

Oleh karena itu, Bambang menduga realisasi utang yang diajukan Kemenhan bisa saja bertambah atau berkurang. Sebab menurutnya, pemerintah tengah mengalami kesulitan ekonomi. "Tapi kecenderungannya, menurut saya sepertinya berkurang, melihat kondisi ekonomi yang masih sulit sekarang ini," ujar mantan Komandan Tim Mawar itu.