Sabtu 05 Jun 2021 06:35 WIB

Kopi untuk Produktivitas, Diminum Pagi atau Sore Hari?

Ada waktu yang tepat minum kopi agar mendukung produktivitas.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Ada waktu yang tepat minum kopi agar mendukung produktivitas.
Foto: PxHere
Ada waktu yang tepat minum kopi agar mendukung produktivitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap peminum kopi memiliki kebiasaannya masing-masing, termasuk untuk mendukung pekerjaan. Tetapi rupanya penikmat kopi perlu tahu waktu terbaik agar manfaat kopi bisa dirasakan secara optimal untuk mendukung produktivitas bekera.

Kopi diketahui dapat merangsang sistem saraf tubuh, membantu berkonsentrasi lebih baik dan mempercepat waktu reaksi. Meski begitu, terlalu banyak kafein juga dapat memberikan efek samping negatif, termasuk aliran pikiran dan ucapan yang bertele-tele, otot berkedut, mual, kecemasan, dan insomnia.

Baca Juga

Diketahui efek secangkir kopi bisa bertahan rata-rata hingga enam jam. Itulah mengapa faktor waktu minum kopi juga penting. Ditinjau dari parameter gizi, ternyata waktu ideal minum kopi mungkin dipengaruhi oleh usia.

“Jika Anda adalah seseorang yang memiliki toleransi rata-rata terhadap kafein, maka setelah minum kopi, baik di pagi atau sore hari, Anda akan merasa lebih waspada dan fokus untuk satu hingga enam jam ke depan,” kata Tamar Samuels, ahli diet dan rekan terdaftar, dilansir Huffpost, Jumat (4/6).

Menurut pendiri Culina Health itu, orang bisa menentukan kapan dapat menikmati kafein tergantung pada kapan seseorang merasa perlu paling waspada sepanjang hari. Bagaimana kopi pada akhirnya memengaruhi perasaan saat bekerja, bergantung pada biologi pribadi setiap orang.

Untuk dewasa muda yang lelah, kopi pagi dapat membantu meningkatkan kinerja. Satu studi yang diterbitkan pada tahun 2016 melibatkan mahasiswa yang merupakan peminum kopi biasa. Peneliti mengujinya pada ujian memori pada pukul 6 pagi dan 2 siang, dan menemukan bahwa mereka yang diberi minuman kopi sebelum ujian pagi menunjukkan peningkatan kinerja. Sedangkan mereka yang diberi kopi sebelum ulangan sore tidak terlalu berpengaruh.

Sebaliknya, orang dewasa yang lebih tua cenderung mengalami penurunan kinerja memori dari pagi hingga sore, tetapi penelitian tahun 2002 pada orang di atas 65 tahun menemukan bahwa satu cangkir kopi, yang dikonsumsi 30 menit sebelum tes, benar-benar menghapus penurunan ini. Kendati itu juga tergantung pada biologi khusus tubuh.

“Jika menggunakan kafein untuk membangunkan otak Anda, itu tidak berarti seluruh tubuh Anda berada di zona waktu yang sama. Anda mungkin bangun, tetapi Anda mungkin merasa lesu,” kata Zhaoping Li, seorang profesor kedokteran dan kepala divisi nutrisi klinis di University of California, Los Angeles. 

Bagaimana tubuh merespon makanan, nutrisi, termasuk kafein, sangat bervariasi. Setiap individu mungkin memiliki waktu istimewa tersendiri. Li mengatakan, tidak ada penelitian yang meyakinkan tentang apakah kopi pagi atau sore adalah yang terbaik untuk semua profesional. 

Dia mencatat bahwa usia, etnis, dan budaya, semuanya dapat memengaruhi waktu terbaik untuk minum kopi gun mendukung kinerja pekerjaan. “Jadi saran terbaik yang saya berikan kepada pasien saya adalah mencoba yang terbaik untuk Anda,” katanya.

Li menyarankan untuk minum kopi pada jam kerja yang berbeda di hari kerja dan melihat bagaimana perasaan pasien. Jika tidak merasakan apa-apa sama sekali, maka mungkin harus mencoba waktu lain atau waktu yang berbeda dengan obat apa pun yang dikonsumsi. Tetapi jika merasakan jantung berdebar-debar, susah tidur atau gelisah, atau sangat sensitif terhadap kafein dan tidak berencana untuk minum kopi terlalu malam, pastikan untuk tidak minum kopi terlalu larut di hari kerja.

Sebagai aturan praktis, semakin dekat dengan konsumsi, orang akan semakin waspada dan fokus. Orang yang lebih sensitif terhadap efek kafein harus membatasi konsumsinya di pagi hari untuk mencegah gangguan tidur, kecemasan, detak jantung cepat, dan gejala lain dari terlalu banyak kafein.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement