REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Desainer industri Korea Selatan (KorSel) membuat inovasi bagi orang-orang yang kecanduan ponsel. Orang yang kecanduan ponsel biasanyatidak dapat mengalihkan pandangan mereka dari layar ponsel dalam waktu yang cukup lama.
Paeng Min-wook (28 tahun) telah mengembangkan bola mata robot yang dijuluki “Mata Ketiga”. Bola mata robot ini yang dapat diikatkan ke dahi oleh pengguna ponsel obsesif sehingga mereka dapat berjalan tanpa cedera saat bepergian. Sering kali, karena terlalu fokus terhadap layar, seseorang menjadi tidak konsentrasi saat berjalan. Akibatnya, si pengguna itu mungkin menabrak sesuatu.
Perangkat ini bekerja dengan membuka kelopak mata tembus pandang setiap kali merasakan kepala pengguna diturunkan untuk melihat smartphone. Saat pengguna berada dalam jarak satu hingga dua meter dari rintangan, perangkat akan berbunyi bip untuk memperingatkan bahaya yang akan datang.
“Ini adalah tampilan masa depan umat manusia dengan tiga mata,” kata Paeng, seorang pascasarjana dalam teknik desain inovasi di Royal College of Art dan Imperial College London mengatakan kepada Reuters saat ia mendemonstrasikan penggunaan “Mata Ketiga” di sekitar Seoul, dilansir dari Japan Today, Senin (7/6).
“Karena kita tidak bisa mengalihkan pandangan dari smartphone, mata ekstra akan dibutuhkan di masa depan,” ujarnya.
Penemuan Paeng menggunakan sensor gyro untuk mengukur sudut miring leher pengguna dan sensor ultrasonik untuk menghitung jarak antara mata robot dan rintangan apapun. Kedua sensor dihubungkan ke mikrokontroler papan tunggal sumber terbuka dengan paket baterai.
Demonstrasi perangkat Paeng di Seoul menarik perhatian orang yang lewat. “Saya pikir dia tampak seperti alien dengan mata di dahinya,” kata warga Seoul Lee Ok-jo.
“Saat ini banyak anak muda dapat mengalami kecelakaan saat menggunakan ponsel mereka. Ini akan baik untuk mereka,” ujarnya lagi.
Paeng mengatakan “Mata Ketiga” dimaksudkan sebagai peringatan, bukan solusi nyata bagi pecandu smartphone yang tidak memperhatikan kemana mereka pergi. “Dengan menghadirkan solusi yang menyindir ini, saya berharap orang-orang akan menyadari parahnya kecanduan gadget mereka dan melihat kembali diri mereka sendiri,” kata Paeng.