Rabu 09 Jun 2021 13:12 WIB

Rektor Institut Teknologi Sumatera Meninggal Dunia

Rektor Itera meninggal setelah dirawat beberapa hari karena komplikasi penyakit dalam

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bilal Ramadhan
Rektor Institut Teknologi Sumatera Ofyar Z Tamin
Foto: Dok. Humas Itera
Rektor Institut Teknologi Sumatera Ofyar Z Tamin

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung Prof Ofyar Z Tamin meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Rabu (9/6) pukul 06.55 WIB.

Rektor pertama Itera sejak berdiri dan diresmikan presiden pada 6 Oktober 2014 tersebut meninggal dunia dalam usia 63 tahun, setelah dirawat beberapa hari karena komplikasi penyakit dalam.

Kepala Humas Itera Lampung Rudiyansyah membenarkan kabar meninggalnya Rektor Itera Prof Ofyar Z Tamin. "Benar," kata Rudiyansyah, Rabu (8/6).

Prof Ofyar Z Tamin, lahir di Medan, Sumatra Utara pada 23 Agustus 1958. Pangkat terakhir karirnya di dunia kependidikan golongan IV/e Pembina Utama. Riwayat pendidikannya diawali dari Teknik Sipil, ITB pada 1982, kemudian Program Master Transportasion Planning and Modelling, Imperial College London, Universtity of London, England pada 1985. Selanjutnya ia mengambil program doktor bidang Transportation Planning and Modelling Imperial College and University College London, University of London, England.

Itera berdiri dan berkembang pada masa Gubernur Lampung Sjachroedin ZP dengan pembinaan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Kehadiran Itera sebagai bagian dari kedua perguruan tinggi tersebut ITB dan ITS yang peminatnya melebihi kapasitas daya tampung.

Untuk itu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk menambah jumlah institut teknologi di Indonesia, dalam rangka peningkatan dan pemerataan kualitas SDM di tingkat nasional. Akhirnya, pemerintah merintis institut di Sumatra dan di Kalimantan.

Saat ini, sejak berjalan beberapa tahun, peminat calon mahasiswa baru sudah tersebar dari berbagai daerah dan provinsi di Indonesia, terutama di Sumatra dan Jawa. Kawasan lahan Itera pun saat ini yang sebelumnya bekas perkebunan karet, telah disulap menjadi pusat pendidikan, perkantoran, dan pemukiman penduduk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement