REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengapresiasi upaya PT Telkom memulihkan jaringan internet di Jayapura dan sekitarnya akibat putusnya kabel optik bawah laut di perairan Sarmi-Biak. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Dance Yulian Flassy di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya berharap kejadian putusnya kabel optik ini tidak terulang kembali.
"Bahkan sudah ada surat dari Kemenpora untuk memperhatikan kondisi jaringan internet di Papua ke depan," katanya.
Menurut Dance, hal ini mengingat akan digelarnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada Oktober 2021 di wilayah Bumi Cenderawasih. "Saya juga mengapresiasi media massa di Jayapura yang sudah membantu menginformasikan kondisi jaringan internet selama putusnya kabel optik," ujarnya.
Dia menjelaskan meskipun media juga kesulitan untuk mengirim informasi berupa berita ke kantornya masing-masing namun tetap berupaya menyajikan informasi yang terbaik bagi masyarakat.
Sebelumnya, pada Jumat (30/4) pukul 19.40 WIB, telah terjadi gangguan telekomunikasi akibat putusnya kabel laut ruas Biak-Jayapura, tepatnya pada posisi 280 kilometer dari kota Biak dengan kedalaman 4.050 meter di bawah permukaan laut (Mdpl). Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan gangguan infrastruktur telekomunikasi di Papua murni karena putusnya sistem komunikasi kabel laut, yang diduga diakibatkan oleh faktor alam, yakni longsor bawah laut.
Putusnya kabel laut tersebut berdampak pada sepertiga total trafik normal sistem komunikasi seluruh Papua, yaitu sekitar 154 dari total 464 Gbps. Adapun area yang terdampak gangguan di Papua berada pada 4 titik, yaitu Kota Jayapura, Abepura, Sentani, juga Sarmi. Di mana pada Selasa (8/6) setelah pihak Telkom melakukan penyambungan kabel optik yang putus, kondisi jaringan internet di Jayapura dan sekitarnya berangsur pulih kembali.