Kamis 10 Jun 2021 19:28 WIB

Guru Besar UNJ Puji Karya Ilmiah Megawati

Karya ilmiah Megawati diapresiasi Guru Besar UNJ.

 Megawati Soekarnoputri saat menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Fujian Normal University (FNU), Tiongkok pada 5 November 2018.
Foto: Dok Republika
Megawati Soekarnoputri saat menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Fujian Normal University (FNU), Tiongkok pada 5 November 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof. Dr. Hafid Abbas menyampaikan pujian atas isi tulisan ilmiah Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengangkat topik Pancasila yang dipublikasikan di Jurnal Pertahanan Universitas Pertahanan RI. 

Menurut Prof. Hafid Abbas, tulisan ilmiah itu berjudul 'The Establishment of Pancasila as the Grounding Principles of Indonesia'. Dalam bahasa Indonesia, berarti 'Sejarah Pembentukan Pancasila sebagai Prinsip Dasar Indonesia'. 

Baca Juga

Prof. Hafid mengaku mendalami pemikiran Proklamator RI, Soekarno, yang menyarikan Pancasila. Bahkan, sebagai pribadi, dirinya melakukan gerakan menghidupkan kembali gerakan _City of Intellect_ yang pernah digagas Bung Karno, lewat UNJ. 

Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu, mengaku sangat senang membaca pikiran-pikiran besar dan amat mendasar dari refleksi ilmiah yang diungkap Megawati tentang Pancasila di dalam tulisan ilmiah tersebut. Menurutnya, nilai-nilai universal Pancasila yang diuraikan Megawati di jurnal internasional ini, dapat menjadi kajian ilmiah lebih lanjut di dunia akademik. 

"Tidak hanya di dunia pendidikan tinggi dalam negeri tapi juga bagi masyarakat internasional. Sangat luar biasa," kata Hafid Abbas, Kamis (10/6). 

Lebih lanjut, mantan Dirjen HAM Kementerian Hukum dan HAM itu menyatakan pihaknya melihat sebuah cahaya terang lewat tulisan Megawati itu. Bahwa nilai-nilai universal Pancasila akan semakin mengakar di semua lini kehidupan masyarakat Indonesia. 

"Bukan hanya itu, kita sungguh berharap apa yang disampaikan Ibu Megawati ini juga memberi inspirasi bagi masyarakat internasional untuk merawat harmoni kehidupan dan perdamaian di mana pun di planet ini," tegas mantan Komisioner Komnas HAM RI tersebut. 

Hafid mengatakan hal itu sebagai wujud dukungannya atas rencana penganugerahan gelar profesor kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) yang akan diberikan Universitas Pertahanan (Unhan) RI kepada Presiden Megawati. Rencana penganugerahan dilaksanakan pada esok (11/6).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement