REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan bek Prancis, William Gallas heran, tim nasional (timnas) Inggris masuk dalam kelompok unggulan teratas calon peraih gelar Piala Eropa (Euro) 2020. The Three Lions hanya berada di belakang juara dunia, Prancis.
Gallas tak meragukan kualitas skuad polesan Gareth Southgate. Menurutnya, pasukan Negeri Ratu Elizabeth berisi jugador mentereng di segala lini.
Tapi secara historis, Inggris punya kerapuhan mental. Terutama ketika telah berada di kompetisi seperti ini.
"Sejujurnya, sulit bagi saya untuk melihat bagaimana atau mengapa Inggris termasuk dalam kelompok favorit untuk memenangkan kejuaraan Eropa. Oke, mereka punya skuad bagus, tapi mereka selalu gagal di turnamen besar. Itu masalahnya," kata Gallas dikutip dari Express, Jumat (11/6).
Sewaktu masih aktif bermain, Gallas pernah membela Prancis menghadapi Inggris pada Euro 2004. Saat itu, ia melihat the Three Lions dihuni sederet nama beken.
Sewaktu membaca line-up pemain lawan, ia takjub. Gallas mengenal semua jugador Negeri Ratu Elizabeth di era tersebut.
Maklum, ia menjalani karier di Liga Primer. Sebagian besar penggawa the Theree Lions pada masa itu berlabel bintang.
"Bagi saya sendiri, skuad terbaik mereka pada Euro 2004. Tetapi mereka kalah melawan kami. Hal yang sama terjadi di Piala Dunia. Mereka selalu kalah. Saya sama sekali tidak yakin tentang Inggris," ujar Gallas.
Tak berlebihan apa yang dikatakan mantan bek tengah Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur itu. Sejatinya, Inggris memiliki statistik minor di Piala Eropa.
Sepanjang mengikuti turnamen tersebut, the Three Lions, tidak pernah menang lebih dari dua pertandingan, dalam satu edisi Euro. Total kemenangan pasukan Negeri Ratu Elizabeth pada ajang ini, baru menyentuh angka 10.
Pada Euro 2016, Inggris sempat melenggang ke babak 16 besar. Namun di tahapan tersebut, pasukan Tiga Singa mendapat hasil memalukan.
Skuad polesan Roy Hodgson kalah 1-2 dari tim kecil Islandia. Setelah mengalami kekalahan di Nice, Hudgson mengundurkan diri.