Oleh : Endro Yuwanto/Jurnalis Republika
REPUBLIKA.CO.ID, Gelandang timnas Denmark Christian Eriksen nyaris menambah panjang daftar pemain yang harus menutup usia akibat serangan jantung di lapangan hijau. Eriksen sempat roboh dan kehilangan kesadaran menjelang akhir babak pertama pada laga Grup B Euro 2020 kontra Finlandia, Sabtu, 12 Juni 2021.
Diagnosis Eriksen terkena serangan jantung datang dari tim dokter. Tim medis itu terlihat melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) sebagai upaya pertolongan medis pertama. CPR dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan mengembalikan sirkulasi darah dalam tubuh. Selain itu, tim medis juga terlihat menggunakan AED (automated external defibrillator).
Beruntung, Eriksen bisa diselamatkan. Kini, kondisi pemain berusia 29 tahun tersebut sudah stabil dan sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kasus yang menimpa Eriksen bukanlah yang pertama. Sebelumnya, sudah ada deretan pesepak bola yang terkena serangan jantung di lapangan hijau. Ada yang seberuntung Eriksen, tetapi tak sedikit yang akhirnya tak selamat.
Marc-Vivian Foe adalah bek timnas Kamerun yang meninggal dunia akibat serangan jantung saat sedang membela timnya di salah satu laga semifinal Piala Konfederasi 2003. Pada 26 Juni 2003, timnas Kamerun tengah menjalani laga semifinal melawan Kolombia, di Stadion Stade de Gerland, Lyon, Prancis.
Foe kolaps tak sadarkan diri di lapangan pada menit ke-72. Beberapa pemain lain sempat berusaha menyadarkannya sebelum ia ditandu keluar lapangan. Pertolongan pertama pun diupayakan dengan memberinya napas buatan dan oksigen. Tim medis bahkan sampai membutuhkan waktu 45 menit untuk mencoba memompa jantungnya. Nahas, meski ia masih hidup setelah tiba di pusat medis stadion, tak lama kemudian ia mengembuskan napas terakhirnya.
Pemain klub Livorno, Piermario Morosini, juga mengalami serangan jantung saat bertanding melawan Pescara dalam laga lanjutan Serie B Liga Italia pada 2012 silam. Morosini tiba-tiba terjatuh saat mendekati kotak penalti timnya. Ia meninggal sesampainya di rumah sakit Civilo Spirite Santo.
Miklos Feher juga mengembuskan napas terakhir akibat serangan jantung pada 25 Januari 2004. Kala itu, pemain asal Hungaria ini memperkuat Benfica menghadapi Vitoria de Guimaraes di Liga Portugal dari bangku cadangan.
Setelah mendapat kartu kuning, Feher sempat tertunduk dengan wajah kesakitan. Kemudian, ia roboh ke belakang. Feher segera mendapat pertolongan pertama dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, tak beberapa lama, tim medis menyatakan Feher telah mengembuskan napas terakhirnya. Sama seperti Foe, Feher juga mengalami Hypertrophic cardiac arrest atau henti jantung.
Cheick Tiote meninggal dunia pada 5 Juni 2017, setelah mengalami serangan jantung dalam sesi latihan timnya, Beijing Enterprises, Cina. Di tengah-tengah sesi latihan, Tiote tiba-tiba roboh tak sadarkan diri. Setelah mendapat pertolongan pertama, pemain asal Pantai Gading itu segera dilarikan ke rumah sakit. Tak lama berselang, pihak rumah sakit mengungkapkan bahwa Tiote telah meninggal dunia.
Bek klub Espanyol, Daniel Jarque, menjadi pemain sepak bola kesekian yang meregang nyawa akibat serangan jantung pada 8 Agustus 2009. Jarque meregang nyawa di sela-sela pemusatan latihan pramusim Blanquiazules di Coverciano, Florence, Italia.
Jagat sepak bola Tanah Air juga tak lepas dari insiden serangan jantung yang menimpa sejumlah pemain...