Senin 14 Jun 2021 11:49 WIB

NASA Buat Teleskop Baru untuk Deteksi Asteroid Berbahaya

Teleskop mengidentifikasi asteroid berada dalam jarak 30 juta mil dari orbit Bumi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
ilustrasi asteroid.
Foto: AP/NASA/Goddard/University of Arizo
ilustrasi asteroid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mengembangkan teleskop ruang angkasa Near-Earth Object Surveyor (NEO Surveyor). Teleskop tersebut adalah bagian dari upaya pertahanan planet untuk mengidentifikasi asteroid berbahaya yang berada dalam jarak 30 juta mil dari orbit Bumi.

Ilmuwan  NEO Surveyor NASA, Mike Kelley, mengatakan teleskop akan secara signifikan mempercepat kemampuan NASA untuk menemukan komet.

Baca Juga

“NEO Surveyor akan memiliki kemampuan untuk mempercepat kecepatan NASA dalam menemukan asteroid dan komet yang dapat menimbulkan bahaya bagi Bumi. Saat ini sedang dirancang untuk menemukan 90 persen asteroid berukuran 140 meter atau lebih besar dalam satu dekade setelah diluncurkan,” kata Kelley.

Mendeteksi dan membelokkan

Ketika datang ke asteroid yang berpotensi mengancam jiwa, pertahanan terbaik Bumi adalah deteksi dini. Semakin cepat manusia mengetahui aka nada asteroid yang datang, semakin cepat pula persiapan cara untuk membelokkan atau menghancurkan objek tersebut.

NASA berencana untuk menguji salah satu metode defleksi yang disebut misi Double Asteroid Redirection Test (DART) akhir tahun ini. Untuk misi itu, NASA akan mengirim pesawat untuk menabrak asteroid secara langsung supaya melihat apakah mereka dapat mengubah kecepatan dan lintasannya.

 

NEO Surveyor akan dikirim ke orbit di sekitar Bumi. Di sana, teleskop itu akan memanfaatkan sensor inframerahnya untuk lebih cepat menemukan asteroid yang mendekat.

Sekarang para ilmuwan yang menggunakan teleskop di darat tidak dapat mendeteksi asteroid di siang hari karena Matahari. Namun, inframerah akan memungkinkan Surveyor NEO untuk mendeteksi asteroid bahkan ketika mereka datang dari arah matahari.

“Dengan posisi NEO yang lebih dekat ke arah Matahari, NEO akan membantu para astronom menemukan bahaya yang mendekati Bumi dari langit siang hari,” kata Peneliti Utama NEO Surveyor, Amy Mainzer, dilansir Futurism, Senin (14/6).

Lebih lanjut Mainzer mengatakan NEO juga akan secara signifikan meningkatkan kemampuan NASA untuk menentukan ukuran dan karakteristik spesifik asteroid yang baru ditemukan dengan menggunakan cahaya inframerah. Kemampuan ini melengkapi pengamatan yang sedang berlangsung oleh observatorium dan radar berbasis darat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement