Selasa 15 Jun 2021 12:45 WIB

China Izinkan Vaksin Sinovac dan Sinopharm untuk Anak

Vaksin Sinovac dan Sinopharm akan dipakai untuk vaksinasi anak usia 3-17 tahun.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Vaksin Sinovac dan Sinopharm akan dipakai untuk vaksinasi anak usia 3-17 tahun.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Vaksin Sinovac dan Sinopharm akan dipakai untuk vaksinasi anak usia 3-17 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- China memiliki tujuan tentatif dalam memvaksinasi Covid-19, yaitu 80 persen populasi pada akhir tahun. Jika memang demikian, China harus bersiap menyuntik vaksin puluhan juta anak negeri mereka. 

Dilansir laman AP News, Selasa (15/6), regulator setempat mengambil langkah pertama pekan lalu dengan menyetujui penggunaan vaksin Sinovac negara itu untuk anak-anak berusia tiga tahun hingga 17 tahun. Mereka mengumumkan hal yang sama untuk vaksin Sinopharm pada Jumat. Sayangnya, tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk memulai penyuntikan.

Baca Juga

Anak-anak sebagian besar terhindar dari pandemi terburuk, tetapi lebih mudah terinfeksi daripada orang dewasa. Pada umumnya, anak-anak menunjukkan gejala yang tidak terlalu parah ketika mereka terkena virus.

Namun, para ahli mengatakan anak-anak masih dapat menularkan virus ke orang lain. Beberapa ahli mencatat, jika negara-negara akan mencapai kekebalan kelompok melalui kampanye vaksinasi mereka, menyuntik anak-anak harus menjadi bagian dari rencana.

“Vaksinasi anak-anak adalah langkah maju yang penting,” ungkap ahli virus di sekolah kedokteran Universitas Hong Kong, Jin Dong-yan. 

Namun, melakukannya mungkin lebih mudah diucapkan. Hal itu dikarenakan berbagai alasan mulai dari keraguan vaksin hingga ketersediaan vaksin.

Bahkan, di negara-negara dengan vaksin yang cukup untuk beredar, beberapa pemerintah mengalami masalah meyakinkan orang dewasa. Mereka kesulitan meyakinkan masyarakat bahwa suntikan itu aman dan perlu meskipun penelitian menunjukkannya. Kekhawatiran seperti itu dapat diperkuat ketika berhadapan dengan masyarakat termuda.

Ada juga masalah persetujuan. Beberapa regulator di seluruh dunia telah mengevaluasi keamanan suntikan Covid-19 pada anak-anak, dengan sebagian besar suntikan hanya disetujui untuk orang dewasa saat ini. 

Tapi, persetujuan mulai. Amerika Serikat, Kanada, Singapura, dan Hong Kong semuanya mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer pada anak-anak berusia 12 tahun.

Pengumuman Sinovac dan Sinopharm dapat membuka jalan bagi vaksin, yang sudah digunakan di puluhan negara dari Brasil hingga Indonesia, untuk diberikan kepada anak-anak di seluruh dunia. Di Thailand, di mana Sinovac merupakan pasokan sebagian besar di negara itu, Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul menyambut baik berita bahwa China telah menyetujui penggunaan darurat untuk anak-anak.

"Setelah disetujui, kami siap memberikan vaksin untuk semua umur,” kata Anutin. 

Pembuat vaksin lain juga bekerja untuk memperluas akses ke orang yang lebih muda. Moderna meminta izin untuk menggunakan bidikannya pada anak-anak berusia 12 tahun, seperti Pfizer. Kedua perusahaan memiliki penelitian yang sedang berlangsung, bahkan pada anak-anak yang lebih muda, hingga usia 6 bulan.

Hambatan lain untuk memvaksinasi anak-anak adalah banyak negara masih berjuang untuk mendapatkan dosis yang cukup untuk menyuntik populasi orang dewasa yang berisiko lebih tinggi. Thailand, misalnya, telah memvaksinasi hanya 4 persen dari populasinya sejauh ini dan permintaan orang dewasa untuk vaksin jauh melebihi pasokan.

“Saat ini mengingat kekurangan vaksin, setiap vaksin yang tersedia harus ditempatkan dalam prioritas berbasis usia dan prioritas berbasis risiko. Sangat penting untuk mengeluarkan vaksin ini di tempat yang dibutuhkan sekarang,"kata kepala Institut Vaksin Internasional di Seoul, Jerome Kim. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui kedua vaksin untuk penggunaan darurat pada orang dewasa berusia 18 dan lebih tua. Hal itu membuka jalan untuk penggunaannya dalam program global yang bertujuan untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. WHO tidak memberikan indikasi kapan akan menyetujuinya untuk mereka yang lebih muda.

Vaksin sering disetujui secara terpisah untuk orang dewasa dan anak-anak karena sistem kekebalan yang lebih muda dapat bereaksi secara berbeda terhadap dosis. Para ahli mengatakan vaksin yang tidak aktif umumnya dianggap aman untuk anak-anak karena teknologinya telah digunakan sejak lama, seperti dalam program imunisasi wajib anak, dan telah menunjukkan risiko rendah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement