Selasa 15 Jun 2021 14:02 WIB

Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah Diminta tak Lengah

Pemerintah larang mudik, tapi tidak untuk tempat wisata.

Red: Karta Raharja Ucu
Kasus Covid-19 melonjak.
Foto: www.freepik.com.
Kasus Covid-19 melonjak.

REPUBLIKA.CO.ID, Pasca-Lebaran 2021, sejumlah provinsi dilaporkan mengalami peningkatan kasus baru Covid-19 yang signifikan. Pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, tetapi tidak mengeluarkan larangan serupa untuk kunjungan wisata.

Mungkin hal ini yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19. Butuh solusi atas kondisi seperti sekarang ini.

Solusi penting selain vaksinasi untuk masyarakat Indonesia saat ini adalah tetap perketat masyarakat untuk patuhi protokol kesehatan (prokes), seperti cuci tangan memakai pakai sabun atau hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Sebaiknya, pemerintah juga tidak membuat aturan yang menyebabkan masyarakat bingung. Sehingga rakyat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah.

Pemerintah tak boleh lengah. Jangan sampai karena merasa sudah mengupayakan vaksinasi, lalu merasa tanggung jawabnya selesai dan longgar terhadap aturan prokes sehingga akhirnya, pemerintah sendiri ikut menyumbang atas membeludaknya kasus Covid-19.

PENGIRIM: Rismawati, Bantul, Yogyakarta

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِ مِنَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِاَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوْبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا ۛ سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ سَمّٰعُوْنَ لِقَوْمٍ اٰخَرِيْنَۙ لَمْ يَأْتُوْكَ ۗ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ مِنْۢ بَعْدِ مَوَاضِعِهٖۚ يَقُوْلُوْنَ اِنْ اُوْتِيْتُمْ هٰذَا فَخُذُوْهُ وَاِنْ لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوْا ۗوَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ فِتْنَتَهٗ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَمْ يُرِدِ اللّٰهُ اَنْ يُّطَهِّرَ قُلُوْبَهُمْ ۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖوَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Wahai Rasul (Muhammad)! Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya. Yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman; dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, “Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.” Barangsiapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.

(QS. Al-Ma'idah ayat 41)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement