Selasa 15 Jun 2021 21:19 WIB

Dokter Ingatkan Pencegahan Covid-19 Harus Diperkuat

Kasus covid-19 menunjukkan tren kenaikan.

Petugas mengecek kondisi air bersih di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). Pemprov DKI Jakarta menyiapkan penambahan 2.500 tempat tidur di rusun tersebut apabila pasien rawat inap di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus bertambah.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Petugas mengecek kondisi air bersih di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). Pemprov DKI Jakarta menyiapkan penambahan 2.500 tempat tidur di rusun tersebut apabila pasien rawat inap di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus bertambah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) cabang Jawa Tengah dr. Indah Rahmawati, Sp.P mengingatkan  upaya pencegahan penularan COVID-19 harus terus diperkuat. Upaya ini harus diperkuat di tengah tren peningkatan kasus di sejumlah daerah.

"Tindakan pencegahan harus terus diintensifkan, tujuannya untuk mengurangi kemungkinan penularan infeksi COVID-19," katanya, Selasa (15/6).

Baca Juga

Dia mencontohkan salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain tetap berada di rumah dan mengurangi aktivitas di tempat umum."Jika tidak memungkinkan untuk terus berada di rumah atau ada kegiatan penting yang mengharuskan ke luar rumah maka harus diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Upaya lainnya yang dapat dilakukan, kata dia, adalah menguatkan tes usap atau tes PCR. Selain itu adalah menggencarkan edukasi 5M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Selain itu perlu juga menggencarkan 3T yaitu pemeriksaan atau testing, pelacakan atau tracing dan pengobatan atau treatment secara berkesinambungan," katanya.

"Upaya 3T perlu dilakukan secara intensif sambil terus menjalankan program vaksinasi COVID-19 sesuai jadwal yang ditentukan," katanya.

Dia juga mengatakan masyarakat yang hasil tes usapnya positif COVID-19 namun tidak bergejala atau bergejala ringan dapat menjalankan isolasi mandiri di rumah. Namun, harus ada pengawasan oleh masyarakat sekitar atau petugas untuk mencegah penyebaran.

Dia menambahkan bahwa RS sebaiknya hanya merawat pasien COVID-19 yang bergejala sedang-berat atau dengan komorbid yang membutuhkan perawatan. Sementara itu dia juga mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.

 

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement