REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Turki Senol Gunes dan kapten Burak Yilmaz mengatakan tim mereka siap bangkit melawan Wales pada Rabu (16/6) setelah kekalahan mengecewakan 0-3 atas Italia pada laga pertama mereka dalam Euro 2020. "Kami menjalani dua hari yang buruk setelah pertandingan melawan Italia," kata Yilmaz dalam sesi jumpa pers menjelang pertandingan kedua mereka di Grup A, Selasa (15/6).
Pertandingan antara Turki dan Wales akan digelar di Stadion Olimpiade, Baku. Turki berharap kehadiran suporter mereka di Azerbaijan, yang memiliki kedekatan etnis dan budaya, akan membantu mereka meraih tiga poin yang dibutuhkan.
"Penggemar kami selalu bersama kami. Dengan dukungan mereka dan kesatuan di dalam tim, kami telah pulih dan fokus dengan tujuan kami," kata Yilmaz seperti dikutip Reuters.
"Kami memiliki pertandingan yang sangat sulit besok. Tapi kami sadar kesalahan kami di laga pertama, dan kami menjalani pertemuan yang realistis. Saya yakin kami akan seperti yang diharapkan besok."
Gunes memiliki banyak pekerjaan rumah menyusul penampilan lembek mereka ketika melawan Italia saat Turki tak banyak membuat dampak nyata. "Pertandingan yang buruk, hasil yang buruk. Kami tak mencari alasan untuk penampilan buruk kami... Sekarang kami harus berhenti menyesal dan mulai bekerja," kata Gunes.
"Kami tahu kelemahan permainan kami, dan kami harus bermain dengan pendekatan baru besok."
"Wales adalah tim yang kuat dan mereka bermain di semifinal pada turnamen sebelumnya. Kami memiliki pendekatan berbeda dan filosofi yang berbeda dari mereka. Kami bisa meraih empat atau enam poin dari dua pertandingan selanjutnya, tapi tujuannya adalah lolos ke babak gugur," kata dia.
Gunes mengaku mungkin membuat sejumlah perubahan dalam tim yang melawan Italia. "Saya percaya dengan semua yang ada di skuad," kata dia.
Gunes mengatakan Wales telah menunjukkan pendekatan defensif, yang telah dianalisis skuad Turki. "Untuk pertandingan besok kami tidak akan memikirkan itu jika ada tiga atau empat pemain (bertahan). Saya lebih memilih mereka bermain tanpa pertahanan," canda Yilmaz.