REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang merasakan samping usai menerima vaksin Covid-19. Ada yang sakit kepala, kelelahan, ataupun demam sebagai tanda sistem kekebalan tubuh meningkat. Itu termasuk respons normal dan umum terhadap vaksin.
"Sehari setelah mendapatkan vaksin, saya tidak merencanakan apa pun yang merupakan aktivitas fisik yang berat," kata Dr Peter Marks, kepala vaksin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, yang mengalami kelelahan setelah dosis pertamanya, dilansir laman Fox News, Rabu (16/6).
Sistem kekebalan bekerja segera setelah tubuh mendeteksi penyusup asing. Sel darah putih berkerumun ke titik penyuntikan, mendorong peradangan hingga tercipta respons menggigil, nyeri, kelelahan, dan efek samping lainnya.
Respons cepat sistem kekebalan ini cenderung berkurang seiring bertambahnya usia. Itulah salah satu alasan orang yang lebih muda melaporkan efek samping lebih sering daripada orang dewasa yang lebih tua. Di samping itu, beberapa vaksin hanya menimbulkan lebih banyak reaksi daripada yang lain.
Setiap orang akan bereaksi berbeda terhadap vaksin. Jika Anda tidak merasakan apa-apa dalam satu atau dua hari setelah salah satu dosis, itu tidak berarti vaksin tidak bekerja.
Di balik layar, vaksin juga menggerakkan bagian lain dari sistem kekebalan, yang akan memberikan perlindungan nyata dari virus dengan memproduksi antibodi. Efek samping lain yang mengganggu adalah saat sistem kekebalan diaktifkan, terkadang itu juga menyebabkan pembengkakan sementara pada kelenjar getah bening, seperti di bawah lengan.
Perempuan disarankan untuk menjalani mammogram rutin sebelum vaksinasi Covid 19 untuk menghindari pembengkakan kelenjar getah bening yang disalahartikan sebagai kanker.
Tidak semua efek samping bersifat jamak. Setelah ratusan juta dosis vaksin diberikan di seluruh dunia, hanya sedikit risiko serius yang telah diidentifikasi.