Kamis 17 Jun 2021 10:04 WIB

Anak Inggris Masih Ada yang Belum Pernah Makan Apel-Pisang

Pengetahuan anak tentang buah dan sayur masih sangat minim.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi konsumsi buah-buahan. Anak-anak perlu mengetahui jenis dan manfaat buah-buahan.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi konsumsi buah-buahan. Anak-anak perlu mengetahui jenis dan manfaat buah-buahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian terhadap 1.000 anak berusia enam hingga 11 tahun di Inggris menunjukkan bahwa pengetahuan anak tentang buah dan sayur masih sangat minim. Sepertiga meyakini bahwa buah dan sayur datang dari supermarket, sementara 11 persen berpikir bahwa itu dibuat di pabrik.

Ratusan anak-anak Inggris juga tercatat belum pernah makan apel atau bahkan mendengar tentang pisang. Buah-buahan umum lainnya yang belum pernah mereka dengar termasuk stroberi (21 persen) dan lemon (27 persen), sementara 31 persen tidak pernah makan jeruk.

Baca Juga

Penelitian itu tersaji dalam sebuah video promosi sebuah alat rumah tangga dari jenama Beko yang dipandu oleh penari professional, Oti Mabuse. Dalam video itu, ia berbicara kepada anak-anak tentang manfaat buah dan sayuran bagi kesehatan.

Di video yang sama terlihat bahwa anak-anak mengira brokoli adalah buah dan salah mengenali bayam sebagai kubis. Mereka menyebut bahwa vitamin hanya ditemukan pada tablet dan bukan dalam buah dan sayuran.

"Mendengar pemikiran anak-anak tentang buah dan sayuran, menjadi cara yang bagus untuk membuka percakapan dengan mereka tentang kesehatan, vitamin, dan nutrisi,” kata Mabuse, seperti dilansir The Sun, Kamis (17/6).

Studi ini juga menemukan 32 persen anak-anak berpikir buah dan sayuran dikirim dari negara lain. Satu dari 10 anak percaya juga bahwa tidak ada buah atau sayur yang ditanam di Inggris.

Berbicara tentang sayuran, banyak anak yang belum pernah mendengar tentang jagung manis (29 persen), kembang kol (33 persen), dan wortel (25 persen). Mereka juga belum pernah mencoba brokoli (36 persen), kacang polong (34 persen), dan bahkan kentang (29 persen).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement