REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rektor Universitas Islam Indonesia Fathul Wahid berharap seorang profesor mampu menembus sekat disiplin ilmu dengan menumbuhkan keberanian membuka diri kepada disiplin ilmu baru, tanpa melupakan disiplin ilmu yang lama.
"Untuk memperluas cakrawala pemikiran, melompati pagar disiplin ilmu bukan sesuatu yang haram, dan bahkan perlu disemarakkan," kata Fathul Wahid saat serah terima Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Profesor Jaka Nugraha di Kampus UII, Yogyakarta, Selasa (17/6).
Menurut Fathul, seorang profesor harus mampu menjalankan fungsinya layaknya peluru yang mampu menembus sekat untuk menuju sasaran, mulai dari sekat masa lalu, sekat disiplin ilmu, dan sekat ranah aplikasi. Sekat masa lalu, kata dia, harus diruntuhkan dengan berikhtiar membuka diri mengakrabkan diri dengan perkembangan mutakhir.
"Bahkan tidak jarang, sampai level tertentu, kita perlu melupakan apa yang sudah dipelajari di masa lampau, dan menggantinya dengan pengetahuan yang lebih mutakhir," ujar dia.