REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Program Profesi Insinyur (PPI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjalani Asesmen Lapangan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) secara daring melalui Zoom Meeting. Tim asessor yang bertugas kali ini yaitu Herman Parung dari Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Subagyo dari Universitas Gajah Mada (UGM).
Penilaian akreditasi program profesi tersebut dilakukan selama dua hari yakni Jumat-Sabtu (18-19/6) yang terpusat di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Program Profesi Insinyur merupakan bagian dari Fakultas Teknik UMS yang bertujuan untuk mendidik lulusan Sarjana Teknik menjadi insinyur yang profesional.
Dalam sambutannya, Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan, UMS memiliki 61 program studi, salah satunya Program Profesi Insinyur (PPI). Hal yang menjadi latar belakang hadirnya program ini sebagai penunjang kompetensi mahasiswa dalam keahlian tertentu.
"Perlunya tambahan skill dari mahasiswa setelah lulus dari S-1 (sarjana), sehingga ada nilai tambah ketika masuk dalam dunia kerja," ujar Sofyan Anif seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (19/6).
Dalam kesempatan itu, Rektor menjelaskan, Fakultas Teknik memiliki berbagai dosen lulusan luar negeri yang berkompeten. Berbagai sarana dan prasarana selalu diperbaiki untuk menunjang kualitas program ini. Selain itu, Fakultas Teknik menjadi fakultas yang paling aktif dalam penulisan jurnal ilmiah terindeks Scopus.
"UMS menjadi tolak ukur dalam penyelenggaraan program profesi baik dari Perguruan Tinggi Muhammadiyan maupun Perguruan Tinggi Negeri," tegas Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan UMS tersebut.
Sementara itu, Dahlan Rais, selaku Badan Pembina Harian juga menyampaikan dukungan penuh dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas UMS baik secara kelembagaan, maupun personal.