REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan Belanda mempelajari efek buruk polusi cahaya terhadap kelelawar. Jauh dari cahaya benderang kota Amsterdam, Dr. Kamiel Spoelstra berusaha menemukan mahluk hidup yang aktif di kegelapan malam. Kelelawar membantu petani buah memerangi serangga.
Ahli ekologiitu berusaha memahami, bagaimana cahaya memengaruhi kelelawar. Sejauh ini, timnya sudah menemukan 19 spesies kelelawar. Setiap spesies memberikan reaksi berbeda terhadap cahaya.
"Kelelawar memberikan reaksi ekstrem terhadap cahaya, terutama karena takut pada predator. Jadi, jika kelelawar terbang lambat, berarti hewan itu lebih suka tidak menampakkan diri dalam cahaya, karena risikonya tinggi. Tapi jika kelelawar terbang sangat cepat dan sangat tangkas, hewan tidak ketakutan.”