Ahad 20 Jun 2021 21:18 WIB

Warga Virginia Diminta Waspada Saat di Pantai, Ini Sebabnya

Rata-rata, 100 orang di AS meninggal karena infeksi terkait Vibrio setiap tahun.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Pejabat di Departemen Kesehatan Masyarakat Virginia (VDH) telah mengeluarkan nasihat kesehatan bagi pengunjung pantai musim panas ini (ilustrasi).
Foto: Womanitely
Pejabat di Departemen Kesehatan Masyarakat Virginia (VDH) telah mengeluarkan nasihat kesehatan bagi pengunjung pantai musim panas ini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RICHMOND -- Pejabat di Departemen Kesehatan Masyarakat Virginia (VDH) telah mengeluarkan nasihat kesehatan bagi pengunjung pantai musim panas ini. Jika mengabaikannya, warga setempat berisiko terkena infeksi yang berpotensi fatal. 

Beberapa pendapat mengeklaim bahwa air asin dapat membantu menyembuhkan luka atau lecet. Namun, banyak ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari berenang jika Anda memiliki luka terbuka. 

Secara khusus, VDH telah mengeluarkan peringatan untuk tidak berenang saat terluka karena penyebaran bakteri Vibrio, yang dapat menyebabkan infeksi kulit jaringan lunak yang serius. "Mikroorganisme berbahaya ditemukan di danau, sungai, di sepanjang pantai, dan di perairan lain," ujar pejabat kesehatan Virginia, seperti dilansir dari laman Best Life Online, Ahad (20/6).

Mereka mendesak kehati-hatian khusus dalam air laut payau dan hangat, di mana Vibrio menyebar secara alami. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), memperkirakan setiap tahun ada sekitar 80 ribu orang tertular vibriosis, penyakit yang disebarkan oleh bakteri Vibrio. Rata-rata, 100 orang meninggal karena infeksi terkait Vibrio setiap tahun.

CDC juga mencatat sebagian besar infeksi terjadi antara Mei dan Oktober, ketika suhu air naik. Artinya saat ini, kasus berada pada puncak tahunannya.

VDH memperingatkan, siapapun dapat tertular infeksi vibriosis dari air yang terkontaminasi, kondisi mendasar tertentu dapat meningkatkan risiko Anda. "Orang dengan sistem kekebalan yang rendah, kanker, diabetes, penyakit hati, dan kondisi kronis lainnya, berada pada risiko yang lebih tinggi dari bakteri memasuki aliran darah dan menyebabkan komplikasi atau bahkan kematian," kata VDH.

Warga juga dapat tertular vibriosis dari konsumsi makanan laut yang kurang matang. Selain risiko tertular vibriosis saat berenang, VDH juga memperingatkan warga bisa terinfeksi jika mengonsumsi makanan laut mentah atau setengah matang, terutama tiram. 

"Karena tiram makan dengan menyaring air, bakteri dapat berkonsentrasi di jaringan mereka," jelas CDC. 

Sebagian besar infeksi Vibrio dari tiram hanya menyebabkan diare dan muntah. Namun, beberapa infeksi, seperti yang disebabkan oleh Vibrio vulnificus dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk infeksi aliran darah dan lesi kulit melepuh yang parah.

Otoritas kesehatan  setempat mencatat beberapa infeksi memerlukan perawatan intensif atau amputasi anggota badan, dan antara 15 dan 30 persen kasus yang melibatkan strain V vulnificus berakibat fatal.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement