Senin 21 Jun 2021 11:45 WIB

Govt launches weather modification technology

TMC is an effort to modify weather using artificial rain during forest fire.

Red: Satya Festyiani
Direktur Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanthi menjelaskan Operasi TMC telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu. TMC merupakan upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan, sehingga diharapkan hujan yang turun dapat memadamkan api.
Foto: KLHK
Direktur Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanthi menjelaskan Operasi TMC telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu. TMC merupakan upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan, sehingga diharapkan hujan yang turun dapat memadamkan api.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ministry of Environment and Forestry (KLHK) through Directorate of Climate Change Control cooperates with Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT), Indonesian Air Force, Indonesian National Board for Disaster Management (BNPB), Meteorology, Climatology, and Geophysical Agency (BMKG), and private partners (PT. Sinar Mas dan PT. Riau Andalan Pulp and Paper) launch weather modification technology (TMC) operation in Riau Province, Jambi, and South Sumatra, on Thursday (10/6) to control forest fire.

 

 During speech, Director General of Climate Change Control of Ministry of Environment and Forestry, Laksmi Dhewanthi, said that the TMC Operation has been carried out since few years ago. TMC is an effort to modify weather using artificial rain during forest fire. The artificial rain is expected to extinguish the fire.