REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Epidemiologi Michael Baker mengatakan vaksinasi anak-anak terhadap Covid-19 akan meningkatkan peluang mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Meskipun anak-anak berisiko rendah, mereka kadang-kadang sakit parah karena Covid-19, sehingga adanya vaksin akan melindungi mereka.
"Tetapi manfaat utamanya adalah perlindungan populasi yang kami dapatkan dengan memvaksinasi lebih banyak orang dan itu akan sangat membatasi penyebaran virus. Dengan varian infeksi yang lebih baru dan lebih banyak, 80 sampai 90 persen populasi harus diimunisasi untuk mencapai kekebalan kelompok," katanya dikutip dari rnz.co.nz pada Selasa (22/6).
Kemudian, ia melanjutkan saat ini ada uji coba yang sedang berlangsung untuk memvaksinasi anak-anak hingga usia enam bulan tetapi ada pertanyaan betapa pentingnya hal itu untuk mengurangi penularan.
"Dosis vaksin sedikit lebih rendah untuk anak-anak. Anda ingin memberikan jumlah minimal vaksin yang benar-benar memberikan respon imun yang kuat. Hal yang baik dengan anak-anak adalah mereka memiliki sistem kekebalan yang sangat hidup, sehingga mereka membutuhkan dosis vaksin yang lebih kecil," kata dia.
Ia menambahkan anak-anak sebagian besar akan divaksinasi kemudian dalam peluncuran, selain kasus khusus seperti jika mereka adalah anggota keluarga pekerja perbatasan. Para pemimpin kesehatan umumnya senang dengan prospek vaksinasi yang tersedia untuk kelompok usia yang lebih muda tetapi beberapa ingin anak-anak menambah antrian.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak Emma Best mengatakan akan ada manfaat dalam memprioritaskan beberapa anak tetapi upaya utama harus memberikan vaksin kepada orang-orang yang paling berisiko terkena penyakit serius akibat penyakit tersebut.
"Dalam jangka panjang, vaksin mungkin berlaku untuk kelompok usia ini. Saat ini kami benar-benar ingin memusatkan upaya kami untuk memastikan mereka yang paling berisiko terkena penyakit ini, apakah mereka akan terpapar atau sakit parah karenanya mendapatkan vaksin itu," kata dia.