Selasa 22 Jun 2021 14:51 WIB

Sindrom Langka Covid-19 Anak Ditemukan pada Orang Dewasa

Orang dewasa juga tak lepas dari risiko mengalami sindrom langka akibat Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang dokter dan perawat merawat pasien Covid-19 di ICU rumah sakit (Ilustrasi). Sindrom langka terkait Covid-19 yang ditemukan pada anak didapati terjadi juga pada orang dewasa.
Foto: AP/Jorge Saenz
Seorang dokter dan perawat merawat pasien Covid-19 di ICU rumah sakit (Ilustrasi). Sindrom langka terkait Covid-19 yang ditemukan pada anak didapati terjadi juga pada orang dewasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) merupakan sindrom langka yang dapat ditemukan pada anak penderita Covid-19. Sindrom ini ternyata juga bisa ditemukan pada orang dewasa dengan riwayat Covid-19.

Pada orang dewasa, sindrom ini dikenal dengan nama multisystem inflammatory syndrom in adult (MIS-A). Menurut Canadian Medical Association Journal, satu kasus MIS-A telah ditemukan pada seorang laki-laki Kanada berusia 60 tahun.

Baca Juga

Laki-laki tersebut mulanya mencari pertolongan medis di rumah sakit karena mengalami beberapa gejala berkepanjangan. Ia merasa sesak napas, demam tinggi, bengkak, dan kelelahan berat.

Pasien laki-laki ini diketahui pernah terdiagnosis Covid-19 sekitar empat pekan sebelum gejala-gejala baru ini muncul. Serangkaian pemeriksaan terkini menunjukkan adanya pembesaran jantung dan pembengkakan paru.

Pasien tersebut belum pernah menerima vaksin Covid-19. Dia juga tampak tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta lain.

Tim dokter yang menangani pasien tersebut melihat adanya kesamaan antara gejala yang dialami sang pasien dengan MIS-C pada anak. Dokter anak dan dokter spesialis rheumatologi dewasa yang menangani sang pasien sepakat bahwa pasien tersebut memenuhi kriteria awal CDC untuk MIS-A dan juga kriteria untuk penyakit Kawasaki.

"Tampilannya mirip dengan laporan kasus-kasus tak umum tapi merupakan komplikasi berat pada anak kecil serta remaja yang terinfeksi SARS-CoV-2, yaitu MIS-C, dan juga penyakit seperti Kawasaki," ungkap dua dokter spesialis penyakit menular dari Cumming School of Medicine University of Calgary Dr Genevieve Kerkerian dan Dr Stephen Vaughan, seperti dilansir Fox News, dikutip Selasa (22/6).

MIS-C dapat menyebabkan bagian-bagian tubuh yang berbeda mengalami inflamasi. Beberapa di antaranya adalah jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ-organ pencernaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement