Selasa 22 Jun 2021 19:34 WIB

Tips Kelola Keuangan Bagi Ayah Baru

Sebagian orang keliru dengan memasukkan uang ke alat investasi jangka pendek.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Tips untuk membantu ayah baru mempersiapkan keuangan yang mandiri (ilustrasi).
Foto: Mgrol100
Tips untuk membantu ayah baru mempersiapkan keuangan yang mandiri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi orang tua adalah transisi kehidupan bagi seseorang. Tahap kehidupan itu membuat seseorang merasa perlu berubah dan muncul rasa tanggung jawab, termasuk seorang ayah bagi keluarga kecilnya.

Untuk menjalani kehidupan, merawat anak sampai dewasa atau menghadapi beragam tantangan rumah tangga, pengelolaan keuangan tentu sangat penting. Hal itu guna mencapai tujuan maupun menciptakan kenyamanan pada kemudian hari.

Berikut tujuh tips untuk membantu ayah baru mempersiapkan keuangan yang mandiri, seperti dilansir di laman CNBC, Selasa (22/6): 

1. Pahami tujuan keuangan dengan lebih baik

Anda perlu melihat tujuan dari perspektif kebutuhan tahap kehidupan. Secara umum itu dapat dikategorikan dalam lima kebutuhan utama, mengamankan gaya hidup keluarga, pendidikan anak, pernikahan anak, merencanakan pensiun, dan perencanaan warisan. 

Poin lain yang juga perlu direncanakan adalah pilihan investasi atau tabungan. Anda mungkin memiliki kebutuhan untuk membeli rumah atau mobil dalam jangka pendek hingga menengah atau membeli polis asuransi kesehatan (family floater) untuk membayar biaya rawat inap.

2. Tentukan batas waktu 

Anda harus menyadari fakta bahwa lebih dari 80 persen tujuan keuangan bersifat jangka panjang. Sebagian orang sering membuat kesalahan dengan memasukkan uang ke dalam alat investasi jangka pendek hingga menengah, sambil berpikir untuk memenuhi tujuan jangka panjang. Ini adalah kekeliruan, karena secara inheren dan terlebih lagi dengan generasi baru, penting untuk memahami investasi 10 tahun ke atas (jangka panjang).

3. Pahami risiko sebelum investasi

Anda perlu menilai preferensi intrinsik dan tingkat toleransi risiko saat Anda berinvestasi di beberapa kelas aset. Ada berbagai risiko untuk mengembalikan hasil dan sensitivitas yang berbeda terhadap pengembalian positif atau negatif, selama batas waktu yang ditentukan. 

Anda dapat menggunakan salah satu dari beberapa alat online do-it-yourself untuk mengevaluasi profil risiko Anda dan memastikan apakah Anda seorang investor Konservatif, Sedang, atau agresif.

4. Perencanaan tujuan hidup

Bila perlu, persiapkan biaya pendidikan atau pernikahan anak, mungkin telah Anda sertakan dalam tujuan keuangan jangka panjang yang perlu dipenuhi dalam 10-20 tahun ke depan.

5. Solusi optimal 

Solusi yang tersedia untuk memenuhi tujuan keuangan di pasar saat ini adalah polis asuransi jiwa. Rencana asuransi jiwa dapat disusun dengan cara yang memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan dengan cara yang paling hemat pajak, tidak seperti instrumen keuangan lainnya. 

6. Memilih polis 

Pilih polis, tabungan, atau alat investasi tertentu tergantung pada selera risiko Anda. Misalnya, Anda dapat mengalokasikan sebagian besar tabungan Anda di reksa dana ekuitas atau berinvestasi di saham jika profil risiko Anda agresif. Demikian pula, dapat mengalokasikan sebagian besar tabungan dalam deposito tetap bank atau surat berharga yang dijamin pemerintah jika Anda adalah investor konservatif dan mengalokasikan 50:50 di kelas aset utang dan ekuitas jika profil risiko moderat.

7. Tabungan+investasi+ pengeluaran=pendapatan

Pegang pedoman simpan dulu dan belanjakan nanti. Selalu ingat untuk menyisihkan sejumlah uang tertentu setiap bulan, dialokasikan sebagai tabungan, bahkan sebelum Anda memulai pengeluaran.

Jangan membuat kesalahan umum dengan menyimpan jumlah sisa yang dimiliki, keluarkan semua dana untuk bulan itu. Ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan keuangan mendesak, yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau untuk penggunaan darurat apa pun. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement