REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan intelijen pasar TrendForce menerbitkan prediksi strategi Apple dengan seri iPhone 13 yang akan datang atau mungkin akan disebut Apple 12s. Generasi ini diperkirakan akan fokus pada peningkatan fitur yang diperkenalkan di iPhone 12.
Kekurangan komponen telah mendorong harga naik, namun menurut analis Apple akan mempertahankan harga generasi saat ini mulai dari 700 dolar Amerika Serikat (AS) untuk iPhone mini (meskipun mini tidak akan menjadi fokus utama).
Dilansir dari GSMArena, Rabu (23/6), Apple juga diprediksi akan meningkatkan beberapa komponen. Pertama, duo iPhone 13 Pro akan memiliki panel AMOLED dengan refresh rate 120Hz (panel LTPO) dan notchnya akan lebih kecil berkat komponen yang baru dan ramping dari FaceID.
Semua kamera utama akan beralih dari OIS tradisional ke stabilisasi pergeseran sensor. Selain itu, modul ultrawide angle akan menampilkan lensa 6P yang lebih canggih dengan fokus otomatis. TrendForce bertentangan dengan laporan sebelumnya bahwa semua model akan mendapatkan LiDAR, dengan mengatakan hanya dua Pro yang akan memilikinya.
Laporan dari TF juga membantah bahwa kedua iPhone Pro akan memiliki opsi penyimpanan 1 TB. Artinya, iPhone Pro akan mencapai penyimpanan maksimal 512GB. Namun, semua model akan menggunakan chipset Apple A15 baru, berdasarkan proses N5P yang ditingkatkan dari TSMC.
Para analis memperkirakan Apple akan memproduksi 223 juta unit, berkat peningkatan tingkat vaksinasi dan pelonggaran lockdown. Ini berarti bahwa seri baru akan mencakup sekitar 39 persen dari semua iPhone yang akan diproduksi tahun ini. Dikombinasikan dengan seri 12, (sebagian besar) yang masih dalam produksi, pangsa model 5G di tempat Apple akan meningkat dari 39 persen menjadi 75 persen.
Menurut laporan TF sebelumnya, produksi iPhone 12 mini dihentikan karena gagal memenuhi target penjualan. Perusahaan tampaknya tidak memiliki harapan besar untuk iPhone 13 mini, karena para analis mengharapkan Apple untuk memusatkan upaya pemasarannya pada tiga model yang lebih besar.