REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Di Indonesia, salah satu fitur utama yang diperlukan dalam mobil adalah fitur penyejuk udara. Tapi, bagi negara empat musim seperti Amerika dan beberapa negara lain, pengendara juga membutuhkan fitur car heater.
Dengan adanya fitur itu, maka pengendara dapat bepergian dengan nyaman saat musim dingin. Dilansir dari Car Advice pada Jumat (25/6), fitur car heater sendiri merupakan fitur yang ditemukan oleh seorang perempuan bernama Margaret A. Wilcox.
Fitur itu dipatenkan atas nama Margaret A. Wilcox pada 1893. Perempuan Amerika ini berperan dalam mendesain sistem yang menyalurkan hawa panas dari mesin menuju kabin mobil.
Berkat jasanya dalam menghadirkan sistem yang sederhana tersebut, maka pengendara dapat menikmati fitur car heater dan bisa berkendara selama musim dingin tanpa menggigil kedinginan di dalam mobil.
Lewat sistem sederhana itu, artinya fitur car heater hadir sebagai fitur yang efisien dan efektif. Fitur ini tak memerlukan perangkat tambahan yang membebani kinerja mesin.
Ini berbeda dengan sistem penyejuk udara pada mobil yang memerlukan perangkat tambahan berupa kompresor yang memberikan beban tambahan bagi kinerja mesin.
Fitur yang dikembangkan oleh Wilcox ini mulai diterapkan dalam produk massal pada 1929. Saat itu, pabrikan pertama yang mengadirkan fitur car heater adalah Ford.
Hingga saat ini, prinsip kerja dari fitur yang dikembangkan oleh Wilcox itu masih terus diterapkan. Hanya saja, kini sistem penghangat kabin juga ditunjang oleh heated seat dan heated steering wheels.