REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- UEFA menunjuk investigator untuk menyelidiki potensi adanya diskriminasi dalam pertandingan Hungaria di Euro 2020 di kandang sendiri. Tidak disebutkan apakah insiden dalam pertandingan Hungaria kontra Jerman di Muenchen, Kamis (24/6) dini hari WIB, juga masuk dalam penyelidikan.
Dikutip dari AP, Jumat (25/6), investigasi terpisah telah dibuka dalam dua laga Hungaria melawan Portugal dan Prancis di Puskas Arena, Budapest. Dalam dua laga itu, fan Hungaria menunjukan banner anti-gay dan menyanyikan slogan homophobia di stadion mereka. Fan juga memprotes pemain yang berlutut untuk mendukung kesetaraan.
Aksi ini mendapatkan 'balasan'. Seorang fan Jerman kemudian berlari ke lapangan sambil mengayunkan bendera pelangi, tanda dukungan kepada LGBT, kepada pemain Hungaria yang tengah menyanyikan lagu kebangsaan mereka di dalam Stadion Allianz Arena, Muenchen. Masih belum jelas apakah investigasi terakhir UEFA termasuk insiden yang melibatkan fan Jerman tersebut.
Ketegangan telah terjadi sebelum pertandingan Jerman vs Hungaria, saat walikota Muenchen ingin menyalakan lampu Stadion Allianz Arena dengan warna pelangi. Keputusan itu kemudian mendapatkan protes dari pemerintah Hungaria. UEFA kemudian melarang penyalaan lampu pelangi.
Pemerintah Hungaria mendapat sorotan dari Eropa karena mengajukan RUU anti-LGBT. Sementara di berbagai negara Eropa, termasuk UEFA, tengah sibuk mengkampanyekan dukungan mereka terhadapan kelompok LGBT.
Hungaria telah tereliminasi dari Euro 2020, tapi Budapest akan menjadi tuan rumah laga Belanda vs Republik Ceska.