REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi menawarkan dinamika baru pada segala jenis industri. Makin populernya teknologi blockchain saat ini membuatnya dilirik banyak industri, termasuk industri media.
Blockchain yang merupakan sistem pencatatan terdistribusi, memang menawarkan disrupsi sekaligus peluang baru bagi industri media. Menurut penelitian yang dilakukan Perserikatan Media Cetak di Asia Pasifik (WAN-IFRA), pemanfaatan teknologi blockchain yang transparan dan tidak bisa diubah bisa membantu meningkatkan kredibilitas sebuah berita.
Hal ini sekaligus menyelesaikan permasalahan berita palsu yang telah menjadi isu global. Dalam perkembangannya, ekosistem blockchain juga memunculkan peluang bisnis baru, salah satunya melalui non fungible token (NFT).
Penelitian yang dilakukan WAN-IFRA terhadap 33 responden, yaitu pelaku industri media dari 21 negara sepanjang Mei-Juni 2021 menunjukkan, pemanfaatan blockchain berpotensi melahirkan sumber-sumber pendapatan baru bagi bisnis media di era digital saat ini. Hal inilah yang telah dilakukan secara konsisten oleh Republika.
Edisi "Selamat Jalan"
Sejak awal tahun, Republika telah memasuki ekosistem blockchain dengan merilis halaman muka edisi perdananya dalam bentuk NFT di platform Opensea.io. Kini, yang terbaru, pada Sabtu (26/6), Republika kembali merilis salah satu cover terbaiknya dalam bentuk NFT untuk dijadikan koleksi bagi para penikmat aset digital di seluruh dunia.
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menjelaskan, cover yang ditawarkan kali ini merupakan salah satu desaian halaman muka yang menjadi penanda sejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Cover edisi 28 Januari 2008 ini merupakan bentuk penghormatan bagi Presiden ke-2 RI yang berpulang ke haribaan-Nya sehari sebelumnya.
Menurut Irfan, cover berjudul "Selamat Jalan" ini dibuat secara khusus oleh tim Republika sebagai penghargaan atas sumbangsih Presiden Soeharto terhadap bangsa dan negara. "Cover ini pun diganjar penghargaan medali emas dari WAN-IFRA pada 2009, sekaligus menjadi penghargaan pertama versi WAN-IFRA bagi media di Indonesia. Sebuah penghargaan yang sangat bergengsi bagi industri media bertaraf internasional hingga hari ini," ujar Irfan.
Rilis NFT edisi "Selamat Jalan" ini bertepatan dengan momentum 100 tahun kelahiran Soeharto. Presiden yang dikenal sebagai the Smiling General ini terlahir pada 8 Juni 1921 di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
NFT cover "Selamat Jalan" untuk Presiden Soeharto ini ditawarkan di Opensea.io dengan konsep lelang. Ditawarkan dengan harga pembukan 50 ethereum, proses lelang akan dilakukan hingga 25 Juli 2021.
Irfan melanjutkan, di masa depan, Republika akan terus menghasilkan karya-karya jurnalistik yang tak hanya selalu terjaga kredibilitasnya, tapi juga memilki nilai seni yang tinggi. Melalui teknologi NFT, Republika pun akan terus membuka peluang bagi para kolektor aset-aset digital untuk bisa memilki cover-cover terbaik Republika sebagai koleksi.