REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasper Dolberg tampil memesona saat Denmark mengalahkan Wales 4-0 di 16 besar Euro 2020, Sabtu (26/6). Ia kembali Johan Cruyff Arena, markas Ajax Amsterdam yang melejitkan namanya, dan mencetak dua gol untuk membantu timnya ke perempat final.
Striker energik berusia 23 tahun dari Silkeborg itu mengawali posisi bermainnya di sayap kiri. Ia kemudian menemukan pijakannya di Ajax di bawah pengawasan asisten pelatih saat itu Dennis Bergkamp pada 2015.
Gayanya sering dibandingkan dengan legenda Belanda lainnya, Marco van Basten. Namun kemampuan Dolberg dalam menemukan ruang kosong di lini depan menggarisbawahi adanya pengaruh Bergkamp, yang jadi panutan para pemain Belanda di sepak bola modern.
Kemampuannya dalam merancang permainan sekali lagi menjadi yang terdepan di Johan Cruyff Arena. Dia bermain satu dua antarlini yang rapi dengan Mikkel Damsgaard sebelum menggunakan dua pemain bertahan Wales sebagai perisai untuk melengkungkan bola ke sudut jauh gawang Wales.
Dolberg hampir menggandakan keunggulan dengan tendangan tumit tepat waktu yang masih bisa diantisipasi kiper Wales Danny Ward. Namun, ia kemudian memanfaatkan kesalahan bek Wales Neco Williams untuk mencetak gol dari jarak dekat.
Turun kali pertama sebagai starter setelah Yussuf Poulsen absen karena cedera, Dolberg seketika berubah menjadi titik fokus serangan Denmark. Aksinya bakal membuat pelatih Kasper Hjulmand mengerutkan kening dalam menyeleksi pemain untuk perempat final nanti.
Ketika timnya sudah di atas angin melawan the Dragons, Dolberg diganti pada menit ke-69. Ia mendapatkan tepuk tangan nan riuh dari ribuan penggemar Denmark yang menempuh perjalanan tandang pertamanya dalam turnamen itu setelah tiga pertandingan dilangsungkan di Kopenhagen.
"Saya sebenarnya tidak tahu bagaimana perasaan saya. Ini sungguh gila," kata Dolberg yang merengkuh satu gelar liga bersama Ajax sebelum bergabung dengan Nice pada 2019.
"Di sinilah semuanya berawal untuk saya, dan bermain di sini lagi dalam suasana ini adalah amatlah gila," kata dia kepada stasiun televisi Denmark DR.
Denmark tuntas dengan kemenangan meyakinkan nan layak setelah membendung badai serangan Wales pada 20 menit pertama pertandingan tersebut. Mereka awalnya kesulitan mengendalikan laga dan dipaksa beralih dari sistem 3-4-3 andalan Hjulmand menjadi sistem empat bek. Bek Andreas Christensen didorong menjadi gelandang bertahan guna mendukung duet Pierre-Emile Hojbjerg dan Thomas Delaney.
Christensen masuk dengan mudah di lini tengah saat Denmark meningkatkan tempo dalam merangsek ke depan. Ia juga cepat kembali ke belakang untuk menyelamatkan lini pertahanan Denmark dalam situasi bola mati.
"Kami mampu fleksibel. Segalanya berjalan tak sempurna selama pertandingan itu tetapi kami bertambah bagus dan itu hal yang sudah beberapa kali kami lakukan," kata Hjulmand seperti dikutip Reuters.
Bek sayap Joakim Maehle yang menjadi penerima manfaat lain dari sistem baru yang cair ini, mengubah kedudukan menjadi 3-0 pada saat-saat terakhir. Braithwaite juga mencetak gol untuk membantu Denmark membukukan tempat perempat final untuk pertama kalinya sejak 2004.