REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bek timnas Inggris Luke Shaw merasa bingung atas kritik mantan pelatihnya di Manchester United (MU) Jose Mourinho kepada dirinya. Hubungan keduanya memang sudah tegang selama Mourinho masih di Old Trafford.
Meski sudah tak lagi bekerja sama dalam satu tim, Mourinho tetap menunjuk kritiknya kepada Shaw saat menjadi pundit radio selama Piala Eropa 2020. Ia mengritik umpan bola mati saat Inggris menang 1-0 atas Republik Ceska. Mourinho menyebut umpannya sangat buruk.
Shaw mengatakan kritik pelatih asal Portugal tersebut tak adil. Kendati demikian, Shaw menegaskan tak terganggu dengan kritik Mourinho tersebut. Ia bahkan merasa set-piece yang dilakukan tak seburuk yang dinilai Mourinho.
"Saya tidak benar-benar memahaminya, jujur saja. Saya tidak tahu mengapa dia masih terus menyerang dan ingin menunjuk saya. Saya tidak merasa set-piece seburuk yang dia katakan,” ujar Shaw dilansir dari Skysports, Senin (28/6).
Shaw menegaskan Mourinho selalu memiliki pendapat sendiri tentang orang lain. Shaw pun mengaku sudah terbiasa mendengar perkataan negatif dari Mourinho. Oleh karena itu, ia menganggap perkataan yang keluar dari mulut Mourinho sebagai angin lalu saja.
Shaw hanya fokus persiapan pertandingan melawan Jerman di babak 16 besar Piala Eropa. Ia fokus mendengarkan arahan pelatih timnas Inggris Gareth Southgate.
"Suaranya jelas sangat besar. Dia suka berbicara banyak tentang saya, seperti yang dilihat semua orang baru-baru ini. Tapi suaranya adalah miliknya sendiri. Dia bisa mengatakan apa yang dia inginkan. Saya akan fokus pada diri saya sendiri. Saya mengambil bola mati di United, jadi itu bukan sesuatu yang saya belum siap,” Shaw menegaskan.
Shaw mengakui Mourinho adalah pelatih brilain di masa lalu. Tetapi masa kejayaan Mourinho sudah habis. Shaw meminta Mourinho berhenti menyasar kritik kepada dirinya.