Senin 28 Jun 2021 18:41 WIB

Mengenal Kohlrabi, Sayuran Peningkat Imun dan Cegah Kanker

Kohlrabi tergolong sayuran keluarga 'kol' dengan rasa manis dan pedas.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Kohlrabi tergolong sayuran keluarga 'kol' dengan rasa manis dan pedas.
Foto: Pixabay
Kohlrabi tergolong sayuran keluarga 'kol' dengan rasa manis dan pedas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak, asupan nutrisi menjadi penting, di samping patuh protokol kesehatan. Makanan alami bisa menjadi alternatif selain vitamin yang dikonsumsi.

Sayuran jenis kohlrabi, contohnya, merupakan asupan yang dibutuhkan saat ini. Berasal dari kata Jerman "kohl" untuk kubis dan "rabi" untuk lobak, sayuran unik dalam keluarga kol ini punya rasa manis dan pedas.

Kohlrabi adalah pembangkit tenaga rahasia vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Menurut USDA, satu cangkir kohlrabi mentah mengandung 83,7 mg vitamin C dan 0,203 mg vitamin B-6, keduanya merupakan porsi vitamin esensial yang mengesankan, dilansir laman firstforwomen, Senin (28/6).

Vitamin C sangat penting untuk pertahanan kekebalan karena mendorong produksi sel darah putih tertentu dan bekerja sebagai antioksidan untuk mengurangi peradangan dan stres oksidatif, menurut penelitian dalam Journal of Leukocyte Biology and Nutrients. Sebagaimana dijelaskan dalam studi lain dari Journal of Immunology Research, vitamin B-6 meningkatkan respons sistem kekebalan terhadap berbagai penyakit dengan mempromosikan produksi sel T, atau sel-sel dalam sistem kekebalan yang merespons partikel asing tertentu.

Selain mengandung nutrisi penting lainnya, seperti vitamin A, folat, magnesium, mangan, dan potasium, kohlrabi merupakan sumber penting senyawa tanaman kuat yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Senyawa ini termasuk anthocyanin, glucosinolates, dan isothiocyanates, yang merupakan fitokimia yang diketahui dapat menurunkan risiko kanker tertentu, kanker usus besar dan prostat, menurut Journal of Preventive Nutrition and Food Science, Journal of Agricultural and Food Chemistry.

“Satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan bahwa konsumsi sayuran, seperti kohlrabi, telah dikaitkan dengan penurunan risiko aterosklerosis pada wanita dan dengan demikian mengurangi risiko penyakit jantung,” tulis laporan.

Glukosinolat dalam sayuran silangan dapat memperlebar pembuluh darah. Studi lain dari American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa asupan tinggi antosianin dapat mengurangi kekakuan pada arteri dan menurunkan tekanan darah pada wanita.

Kohlrabi juga tinggi serat larut dan tidak larut. Serat larut, yang larut dalam air, memperlambat pencernaan dan membantu tubuh Anda menyerap lebih banyak nutrisi dari makanan Anda. Serat tidak larut menambah jumlah besar pada tinja dan memungkinkan makanan melewati lebih cepat melalui saluran pencernaan. Kedua jenis serat itu penting untuk usus yang sehat, yang dikaitkan dengan sistem kekebalan yang lebih sehat dan pengurangan risiko penyakit usus, melalui jurnal Nutrients.

Sayuran dapat dinikmati secara mentah, dikukus, direbus, atau dipanggang. Masukkan ke dalam salad untuk menggantikan crouton, atau tambahkan irisan tipis dan rata ke makanan tertentu seperti sandwich untuk mendapatkan kerenyahan ekstra yang sehat. Cara lainnya, bisa dengan memarutnya menjadi irisan tipis dan halus hingga memasukkannya ke dalam coleslaw, memotongnya menjadi potongan-potongan dan menumisnya dengan bawang putih dan minyak zaitun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement