REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES -- Pelatih timnas Prancis Didier Deshamps meminta siapa pun tidak menyalahkan Kylian Mbappe. Ini setelah striker Paris Saint-Gemain (PSG) itu menjadi satu-satunya eksekutor adu penalti yang tak mampu menjebol gawang Swiss pada adu tendangan 12 pas, di Bukares, Rumania, Selasa (29/6.
"Kylian Mbappe luar biasa sedih, seperti halnya semua pemain, tetapi tak boleh ada seorang pun yang menyalahkan dia karena dia diserahi tanggung jawab mengambil tendangan penalti," kata Deschamps dalam laman UEFA.
Deschamps mengaku timnya memang tampil tidak seperti biasanya yang malah memperlihatkan kelemahannya. "Kami sudah melakukan apa yang kami butuhkan untuk mempertahankan kedudukan 3-1, dan lalu kami menunjukkan kelemahan, hal yang tidak biasa bagi kami," sambung Deschamps.
"Kalah adu penalti itu selalu kejam untuk tim mana pun," kata dia lagi.
Bek Prancis Raphael Varane mengamini sang pelatih dengan menyebut adu penalti itu bagaikan berjudi. "Ad penalti itu lotre. Kami bisa saja mencetak skor pada babak perpanjangan waktu karena kami memiliki banyak peluang untuk melakukannya. Sekarang haeus tetap tenang di ruang ganti pemain dan kami semua fokus kepada tujuan-tujuan mendatang kami," kata Varane.
Namun bek yang diincar Manchester United ini mengaku sangat terpukul oleh kekalahan tersebut. "Sungguh mengecewakan. Kami berantakan sekali pada babak pertama. Kami menjawabnya pada babak kedua tapi itu kemudian membuat mereka mendapatkan ruang dan mereka bisa bangkit,".