REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapten dan gelandang timnas Swiss Granit Xhaka dinobatkan sebagai star of the match pada laga babak 16 besar Euro 2020 antara Prancis melawan Swiss yang harus ditentukan lewat adu penalti pada Selasa (29/6) dini hari WIB. Xhaka menyatakan keberhasilan Swiss menumbangkan tim juara dunia Prancis dan lolos ke perempat final Euro 2020 mengartikan sejarah telah tercipta.
"Luar biasa. Kami mencetak sejarah hari ini, kami semua bangga," kata Xhaka seperti dikutip laman UEFA, Selasa. "Kami sudah menuliskan sejarah dalam sepak bola bangsa kami. Kini kami menghadapi Spanyol dalam perempat final. Memang akan menyulitkan tetapi kami kini tengah bermimpi."
Xhaka mengaku merayakan kemenangan timnya. Tetapi ironisnya pemain usia 28 tahun itu tak akan tampil dalam perempat final karena mendapatkan kartu kuning pada babak kedua dalam laga melawan Prancis.
Xhaka yang membuat Mario Gavranovic bisa menciptakan gol ketiga Swiss sehingga laga dilanjutkan dengan adu penalti untuk kemudian memenangkannya, dinilai sebagai pemain paling penting yang mengantarkan Swiss ke perempat final Euro 2020.
"Dia sangat impresif di lapangan tengah, baik dalam menyerang maupun bertahan," kata Technical Observer UEFA Corinne Diacre. "Seorang pemimpin sejati bagi timnya, dengan komunikasi dan organisasi yang hebat."