REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Produsen otomotif Jerman, Volkswagen akan menghentikan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil atau konvensional di Eropa pada 2035 dan mengalihkannya ke produksi kendaraan listrik. "Di Eropa kami akan mengentikan penjualan kendaraan konvensional d antara 2033 dan 2035, tapi di AS dan Cina mungkin menyusul,"kata Klaus Zellmer, salah satu petinggi Volkswagen seperti dikutip harian Jerman, Muenchner Merkur Jumat (26/6).
Di Amerika Selatan dan Afrika, masih membutuhkan waktu lebih lama lagi karena situasi politik dan infrastruktur yang belum mendukung. Namun, tahun 2050 seluruh kendaraan produksi raksasa otomotif Jerman itu harus mengandung bahan bakar C02 netral.
Di Eropa, dirinya berharap penjualan kendaraan listriknya mencapai 70 persen pada 2030. Saat ini perusahaan telah membuat perencanaan untuk menghadapi kebijakan perubahan iklim di Eropa tersebut. Sejumlah negara Eropa telah melarang beredarnya kendaraan dengan emisi karbon. Hal itu memasak pabrikan di benua biru tersebut berlomba memproduksi kendaraan ramah lingkungan atau beresiko menghadapi sanksi emisi CO2.
Volkswagen saat ini, nyatanya sedang menata ulang bisnisnya untuk dapat memproduksi lebih banyak mobil listrik. Upaya ini sudah dilakukan dengan berinvestasi menambahkan beberapa pabrik baterai di seluruh dunia agar dapat memasok paket baterai untuk semua kendaraan listrik yang akan datang. Rencananya, berkeinginan untuk menjual 1 juta kendaraan di tahun ini, dan menjadi pemimpin kendaraan listrik global pada tahun 2025 mendatang.
Volkswagen juga dilaporkan sudah menghabiskan dana sekitar 3 miliar dolar AS per tahun untuk pengembangan perangkat lunak terkait teknologi self driving pada kendaraan masa depan. Kini ada banyak perusahaan, yang bekerja untuk menyempurnakan pengemudi otomatis. Termasuk, perusahaan konsultan AlixPartners yang sempat mengatakan, biaya teknologi self driving akan turun setidaknya 60 persen pada akhir dekade ini.