REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Pendapatan aplikasi dari pengguna ponsel di seluruh dunia naik ke level tertinggi baru pada semester pertama tahun ini. Totalnya hampir mencapai 65 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Pelacak pasar Sensor Tower melaporkan toko aplikasi Apple dan Google berkembang pesat. Di sisi lain duo saat raksasa Silicon Valley tetap dikecam karena kekuatan yang mereka miliki di pasar masing-masing.
Angka awal dari Sensor Town menunjukkan bahwa 64,9 miliar dolar AS dihabiskan di App Store dan Google Play dalam enam bulan pertama tahun ini, melonjak 25 persen dari periode yang sama pada 2020.
Dilansir dari Malay Mail, Rabu (30/6), Sensor Tower memproyeksikan bahwa 41,5 miliar akan dihabiskan di App Store Apple selama paruh pertama tahun ini untuk langganan dan aplikasi. Jumlah ini termasuk pembelian dalam aplikasi seperti item virtual untuk karakter gim. Sementara, Google Play diharapkan menghasilkan total pendapatan 23,4 miliar dolar pada akhir Juni.
Aplikasi berbagi cuplikan video TikTok adalah aplikasi seluler non-game terlaris. Pengguna menghabiskan lebih dari 920 juta dolar AS, meningkat 74 persen dari enam bulan pertama tahun lalu.
Platform streaming video milik Google, YouTube, adalah penghasil pendapatan non-game terbesar kedua. Pengguna menghabiskan sekitar 565 juta dolar di sana. Menurut Sensor Tower, secara global, pengeluaran untuk mobile game mencapai 44,7 miliar dolar AS pada paruh pertama tahun ini, naik hampir 18 persen dari periode yang sama pada 2020.
“Sementara belanja konsumen dalam gim seluler tumbuh lambat dari tahun lalu, ini tidak menunjukkan penurunan industri, melainkan normalisasi setelah lonjakan minat selama keadaan luar biasa dari pandemi Covid-19,” kata Sensor Tower dalam sebuah postingan.
Raksasa internet China Tencent memiliki gim seluler terlaris, Honor of Kings, yang menghasilkan lebih dari 1,5 miliar dolar AS pada paruh pertama tahun ini.
Angka-angka Sensor Tower dirilis ketika pengadilan federal mempertimbangkan bukti yang disajikan selama persidangan di mana Epic Games mencoba untuk mematahkan cengkeraman ketat Apple di App Store-nya dan berpotensi mengganggu seluruh ekosistem seluler.
Epic, pembuat video gim Fortnite berusaha memaksa Apple untuk membuka App Store kepada pihak ketiga dan berusaha menghindari prosedur sistem pembayaran Apple dan komisinya sebesar 30 persen.