REPUBLIKA.CO.ID, Unai Simon nyaris saja menjadi musuh bersama bagi orang Spanyol, setelah blunder fatalnya saat bertanding melawan Kroasia pada babak 16 besar Euro 2020.
Spanyol menguasai jalannya pertandingan, mengontrol lini tengah dalam laga yang digelar di Parker Stadium, Senin (28/6). Namun, Unai membuat situasi Spanyol justru tertekan pada babak pertama.
Unai melakukan kesalahan antisipasi yang semestinya tidak terjadi dalam pertandingan akbar sekelas Euro. Pada menit 20, Pedri berusaha mengembalikan bola dari tengah ke kiper karena ditekan Kroasia.
Namun, umpan yang diberikan dari jarak jauh itu tak bisa diantisipasi oleh Unai, dan bola malah masuk ke gawangnya dengan mulus sehingga berbuah gol bunuh diri oleh Pedri. Gol tersebut membuat pemain Spanyol kaget karena Unai tak mendapatkan tekanan serta posisinya jauh dari gawang.
Dalam catatan Opta, bukan kali ini saja Unai melakukan blunder konyol. Bersama dengan klubnya, Athletic Bilbai, Unai tercatat telah membuat total 6 blunder yang berujung kebobolan di sepanjang kompetisi La Liga 2020/21. Enam blunder ini menjadi catatan terbanyak oleh seorang kiper di antara lima liga top Eropa musim lalu.
Sementara, di level timnas, blunder Unai ini menjadi gol bunuh diri ke-17. Unai tidak sendirian. Kiper La Roja lainnya, Kepa Arrizabalaga juga pernah melakukan blunder serupa ketika babak kualifikasi Euro 2020 melawan Norwegia. Kesalahan itu nyaris membuat Spanyol gagal melaju ke putaran final Piala Eropa.
Meski demikian, Unai tak sepenuhnya berperan sebagai antagonis untuk skuad asuhan Luis Enrique ini. Walau kebobolan tiga gol dalam pertandingan ini, kiper berusia 24 tahun itu mampu tampil sebagai penyelamat.
Setidaknya, Unai berhasil empat kali mementahkan peluang dari Kroasia. Bahkan, salah satu yang paling krusial adalah ketika ia menahan tendangan Andrej Kramaric, sampai akhirnya Spanyol menang 5-3. Pada menit 96, peluang Kramaric itu sudah semestinya menjadi gol, karena ia berada di persis di depan gawang.
Beruntung, dengan refleks yang luar biasa, Unai mampu menepis tendangan yang berjarak tak lebih dari dua meter tersebut. Sehingga Kroasia gagal unggul 4-3. Jika gol tersebut terjadi, maka situasinya bisa berbahaya bagi Alvaro Morata cs.
Pelatih Luis Enrique pun tidak ingin menyalahkan Simon atas kesalahannya. Ia menyatakan sepak bola merupakan olahraga yang tak terlepas dari kesalahan.
''Tapi setelah kesalahan, Unai memberikan pelajaran untuk semua orang yang bertanding, soal bagaimana tidak membiarkan kepala tertunduk. Reaksinya, membuat penyelamatan hebat, menjadi alasan kenapa kami percaya padanya,'' kata Enrique, dikutip dari laman resmi UEFA, Selasa (29/6).
Menurut Enrique, kesalahan terbesar timnya bukanlah blunder yang dilakukan Unai. Tapi, kata dia, kesalahan terbesar yang dilakukan skuadnya ada pada 10 menit terakhir pertandingan.
Saat Kroasia bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dalam rentang waktu tersebut. Ia menyebut situasi itu normal karena yang masih belum berpengalaman. ''Tapi tidak ada yang bisa ragu bahwa tim ini bisa mencetak gol dan memainkan sepak bola bagus,'' jelas Enrique.