REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate menilai Harry Kane berada di bawah tekanan besar selama Euro 2020. Meski demikian, Southgate yakin golnya ke gawang timnas Jerman membantu Kane melepas belenggu yang berada di pundaknya.
"Kehidupan seorang penyerang adalah banyaknya tekanan. Ada harapan besar dan tekanan, penting bagi manajer untuk memahami itu dan memiliki empati tentang hal itu," kata Southgate dilansir Standard, Kamis (1/7).
Setelah berjuang untuk bisa mencetak gol selama babak penyisihan grup Piala Eropa, Kane baru bisa mengakhiri puasa gol ketika membantu timnya meraih kemenangan 2-0 melawan Jerman di partai 16 besar.
Southgate pun percaya apabila gol tersebut berpotensi memicu rasa percaya diri Kane. Ia membandingkan situasi tersebut dengan 12 pertandingan Alan Shearer tanpa gol menjelang Euro 1996 silam.
"Saya bermain dengan Shearer di 1996 dan perubahan dalam dirinya terasa ketika ia mendapatkan gol di pertandingan pembuka melawan Swiss. Jadi itu akan menjadi hal yang saya harapkan kepada Kane," sambung Southgate.
Sebelum penyerang Tottenham Hotspur pecah telur bersama the Three Lions, Raheem Sterling telah memikul beban lebih besar. Ia menjadi mesin gol Inggris dengan mencetak tiga gol.
Dua gol Sterling dalam kemenangan 3-2 Inggris atas Spanyol pada Oktober 2018 mengakhiri rangkain puasa golnya selama tiga tahun. Sejak itu Sterling mencetak 15 gol dalam 20 pertandingan internasional bersama Tiga Singa.
"Raheem Sterling adalah seorang petarung. Dia memiliki rasa lapar yang luar biasa. Dia telah berkembang selama beberapa tahun terakhir ini. Kami tahu perjalanan yang telah dia lalui bersama Inggris dan saya sangat senang dia dapat memberikan penampilan yang dia miliki," katanya.
Saat ini Inggris tengah bersiap untuk menghadapi timnas Ukraina pada partai perempat final Piala Eropa. Ukraina lolos setelah mengalahkan Swedia 2-1 melalui laga dramatis hingga babak perpanjangan waktu.