Kamis 01 Jul 2021 17:03 WIB

Tips Keuangan Bagi Freelancer Pemula

Berhati-hatilah terhadap mereka yang mengharapkan Anda bekerja tanpa bayaran.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Pekerja lepas atau freelancer (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Pekerja lepas atau freelancer (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak pandemi Covid-19 membuat lebih banyak orang menjadi pekerja lepas atau mendirikan usaha sendiri. Untuk seorang pekerja lepas atau wiraswasta pemula, dibutuhkan pengelolaan keuangan di samping keberanian memulai.

Berikut adalah poin-poin penting untuk membantu pekerja lepas dan wiraswasta, menurut Anne Boden, pendiri Starling Bank, seperti dilansir di laman Financial Times, Kamis (1/7):

1. Menentukan tarif

Tentukan tarif secara realistis. Pisahkan pula keuangan bisnis dan pribadi. Ingat, Anda juga harus membayar pajak atas penghasilan freelance. Aturan bervariasi menurut lokasi geografis, tetapi beberapa perusahaan memotong pajak dasar pada sumbernya.

Anda juga harus merencanakan untuk memiliki penyangga tabungan tunai. Jika Anda tidak memiliki aliran pendapatan yang teratur, Anda benar-benar akan membutuhkan jaring pengaman ini.

Selain cadangan uang tunai untuk keadaan darurat, wiraswasta juga harus memikirkan tabungan pensiun, meskipun hanya sedikit yang merasa mudah untuk menyisihkan uang. 

2. Jangan bekerja secara gratis

Berhati-hatilah terhadap mereka yang mengharapkan Anda bekerja tanpa bayaran, hanya untuk mendapatkan eksposur. Anda harus selalu membicarakan uang sebelum menerima pekerjaan. Percakapan ini mungkin canggung, tetapi itu perlu dan memiliki pemahaman yang kuat tentang tarif harian Anda akan membantu.

Menurut Boden, terkadang orang canggung menentukan tarif. Katakan saja, "Saya seorang profesional, ini bayaran saya, saya sepadan, dan inilah yang akan saya kenakan.”

3. Tidak ada makan siang gratis

Salah satu tantangan terbesar bagi wiraswasta adalah menjaga pendapatan bisnis mereka terpisah dari keuangan pribadi. Ketahuilah bahwa beberapa bank mengenakan biaya untuk rekening bisnis.

Bagi mereka yang menggabungkan pekerjaan dan pekerjaan lepas, biasanya dimungkinkan untuk memiliki pekerjaan pay as you earn (PAYE) penuh waktu. Sebaiknya, sistemnya adalah menyisihkan persentase dari pendapatan yang dihasilkan dan memasukkannya ke tabungan atau investasi.

4. Aplikasi atau akuntan?

“Dalam pengelolaan arus keuangan, aplikasi sangat bagus dalam mengumpulkan data, tetapi apa yang tidak dapat memandu Anda tentang apa arti data itu,” kata Nimesh Shah, kepala eksekutif firma akuntansi Blick Rothenberg, yang telah membina banyak perusahaan rintisan.

5. Temukan struktur yang tepat

Sebagian besar pekerja lepas mulai sebagai pedagang tunggal tetapi, pada waktunya, mereka mungkin memerlukan struktur perusahaan yang lebih banyak. Beberapa klien hanya akan berurusan dengan perusahaan terbatas atau kemitraan. 

Langkah seperti itu akan membutuhkan bantuan seorang akuntan. Ini akan meningkatkan biaya admin, tetapi ingat bahwa bisnis sering kali dapat mengklaim tunjangan pajak yang lebih besar.

Shah mengatakan, akuntan akan mengajukan pertanyaan kepada pemilik bisnis baru tentang struktur yang tepat, dan menantang pemikiran mereka tentang hal ini.

"Jika Anda seorang wirausahawan yang memulai bisnis dengan ide suatu hari nanti akan menjualnya, mendapatkan saran ini sejak dini dapat menghemat banyak uang dalam tagihan hukum di masa mendatang," ujarnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement