REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 terus melonjak. Lonjakan kasus tersebut dinilai menguras tenaga dan pikiran tenaga kesehatan dan penunjang. Anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari, meminta pemerintah memperhatikan tenaga kesehatan dan penunjang selama keadaan darurat Covid-19 ini.
"Dalam keadaan darurat Covid-19 ini, kami meminta pemerintah memperhatikan beban kerja tenaga kesehatan dan penunjang yang overwork (kelebihan beban keraja) saat ini. Mereka kelelahan. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah bagaimana pengaturannya," kata Putih Sari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengatakan pola pemberian insentif kepada tenaga kesehatan harus terus dilanjutkan dan diperluas kepada tenaga penunjang. Ia berharap insentif tidak hanya diberikan kepada tenaga kesehatan, tetapi juga tenaga penunjang seperti supir ambulans, cleaning service, dan lain-lain yang bekerja di fasilitas kesehatan isolasi maupun perawatan pasien Covid-19.
Selain itu, menurut Putih Sari, tenaga kesehatan dan penunjang juga harus diperkuat dengan asupan vitamin dan gizi seimbang. "Pemerintah harus memikirkan asupan vitamin dan gizi seimbang bagi tenaga kesehatan dan penunjang agar imunitas tubuhnya tetap terjaga dengan baik," ucapnya.
Putih Sari menambahkan telah terjadi pengurangan tenaga kesehatan dan penunjang akibat kelelahan dan ikut terpapar virus Covid-19. Oleh karena itu, Putih meminta pemerintah memperhatikan beban kerja tenaga kesehatan dan penunjang.
"Pemerintah bisa mendatangkan tenaga kesehatan dari daerah-daerah yang bukan daerah darurat dan merekrut relawan-relawan kesehatan," ujarnya.