REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Langkah Belgia di Piala Eropa 2020 harus terhenti di babak perempat final. Mereka disingkirkan Italia dengan skor 2-1 di Stadion Allianz Arena, Munich, Jerman, Sabtu (3/7) dini hari WIB.
Penyerang Belgia Kevin de Bruyne tampil apik dalam laga tersebut meski sebelumnya ia diragukan tampil karena kondisi fisiknya tak seratus persen. Pemain Manchester City itu merasa menjalani lima minggu yang aneh dengan tubuhnya.
“Tapi saya terutama ingin berterima kasih kepada staf medis. Sungguh keajaiban saya bermain hari ini karena pasti ada kerusakan pada pergelangan kaki saya, ligamen saya. Tapi saya merasa bertanggung jawab untuk bermain untuk negara saya hari ini. Sayang sekali saya tidak bisa berbuat lebih banyak,” kata De Bruyne dikutip dari laman resmi UEFA usai pertandingan.
De Bruyne mengeklaim rekan-rekannya sudah mencoba memberikan segalanya demi memenangkan pertandingan. Tetapi mereka gagal mencetak gol dan kesalahan yang dilakukan sendiri menjadi penyebab kekalahan Belgia..
Selain itu, lanjut De Bruyne, Azzuri dinilai lebih banyak menguasai bola. Pada akhirnya hasil akhir membuat De Bruyne dan kawan-kawan kecewa.
Skuad Belgia saat ini disebut-sebut sebagai generasi emas karena hampir di semua lini diisi oleh pemain top dunia. Kendati demikian mereka belum mempersembahkan tropi. Skuad ini pun mungkin akan banyak pergi dalam beberapa tahun mendatang.
Namun kiper Belgia Thibaut Courtois melihat peluang lain setelah kegagalan tersebut. Pemain Real Madrid tersebut mengincar Liga Bangsa-Bangsa pada Oktober. Ia berharap bisa bermain bagus Oktober nanti.
“Dan kemudian tahun berikutnya kami sudah memiliki Piala Dunia,” Courtois menegaskan.