Rabu 07 Jul 2021 10:25 WIB

Bisakah Terapi Uap Sembuhkan Anosmia? Ini Kata Ahli

Terapi uap air panas dengan minyak kayu putih justru bisa menyebabkan iritasi.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kehilangan indera perasa dan penciuman mungkin merupakan salah satu gejala Covid-19. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Kehilangan indera perasa dan penciuman mungkin merupakan salah satu gejala Covid-19. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Patologi Klinis dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardyanto menyarankan pasien Covid-19 yang anosmia tidak melakukan terapi uap air panas dengan minyak kayu putih. Sebab, nantinya bisa terjadi iritasi pada saluran nafas.

Anosmia atau hilangnya kemampuan indra penciuman kerap dialami pasien covid-19. "Usul saya cukup dengan menghirup minyak kayu putih, tanpa harus diuapkan panas. Khawatirnya malah terjadi iritasi pada saluran nafas," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (7/7).

Baca Juga

Dia melanjutkan pulihnya indra penciuman tergantung dengan peradangan di akar pembuluh syaraf masing-masing kondisi tubuh. "Pulihnya tergantung redanya peradangan di akar pembuluh syaraf masing-masing," kata dia.

Sebelumnya Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr Mahatma Sotya Bawono, menyatakan bahwa sebagian besar pasien Covid-19 bisa pulih dari anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman. Penderita anosmia, kata dia, bisa sembuh selama beberapa pekan atau hitungan bulan.

"Ada yang bisa pulih dari anosmia, tetapi ada yang menetap atau tidak pulih. Namun sejauh ini lebih banyak yang pulih," kata Mahatma melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat (26/2).

Kendati begitu dalam beberapa kasus, anosmia bersifat permanen. Ia mengaku pernah menangani pasien Covid-19 yang tak kunjung pulih dari anosmia hingga dua bulan pasca terjangkit virus corona.

"Salah satu pasien saya ada yang sampai dua bulan pasca Covid-19 tidak juga pulih," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement