REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tim nasional Inggris melaju ke final Piala Eropa 2020. Pertama kalinya, the Three Lions mencapai tahapan ini. Setelah bermain hingga 120 menit, Pasukan Negeri Ratu Elisabeth unggul 2-1 atas Denmark, di Stadion Wembley, London, Kamis (8/7) dini hari WIB.
Kedua kubu nampak berhati-hati sejak duel dimulai. Tuan rumah berupaya menguasai permainan. Perlahan tapi pasti, intensitas meningkat. Pada menit ke-13, Inggris mendapat peluang emas perdana. Berawal dari umpan Harry Kane kepada Raheem Sterling. Winger Manchester City ini lantas meliuk-liuk di kotak penalti lawan.
Setelahnya, ia melepaskan tembakan. Upaya Sterling masih bisa diamankan Kasper Schmeichel. Dua menit kemudian, serangan balik Denmark membuat lini belakang the Three Lions sedikit kocar kacir.
Beruntung bagi Inggris. Sepakan Pierre-Emile Hoejbjerg dan Martin Braithwaite belum mampu merobek jala Jordan Pickford. Memasuki menit ke-20, kubu tamu lebih berinisiatif untuk memainkan ball possession.
Pada menit ke-25, winger tim dinamit, Mikkel Damsgaard melepaskan tembakan keras ke arah gawang tuan rumah. Upaya andalan Sampdoria itu melenceng tipis dari sasaran.
Lima menit berselang, Denmark mendapat peluang melalui freekick. Damsgaard menjadi eksekutor. Kali ini, sepakannya, berhasil menggetarkan jala Pickford.
Tersengat situasi tersebut, Inggris kembali gencar melakukan tekanan. Pada menit ke-35, giliran anak asuh Gareth Southgate mendulang kans lewat bola mati. Tembakan Sterling membentur kepala salah seorang pemain lawan.
Jual beli serangan mulai terlihat. Empat menit kemudian, tuan rumah akhirnya menyamakan kedudukan. Berawal dari umpan tarik Bukayo Saka ke arah Sterling. Simon Kjaer yang bermaksud menghalau bola yang datang, malah mencetak gol ke gawang sendiri.
Di sisa waktu tak terlihat perubahan berarti. Skor imbang 1-1, bertahan hingga turun minum. Usai jeda, kedua tim langsung tancap gas. Dalam 15 menit awal setelah istirahat, Inggris dan Denmark bergantian menebar ancaman berbahaya.
Para pemain the Three Lions benar-benar menguji ketanggunan Schmeichel. Tendangan Mason Mount dan tandukan Harry Maguire, bisa ditepis kiper asal klub Leicester City itu.
Kubu tamu tak tinggal diam. Braithwaite, Kasper Dolberg, serta Damsgaard, cukup merepotkan lini belakang tuan rumah. Pada menit ke-69, Southgate melakukan perubahan. Ia menarik Saka. Sebagai gantinya, sang arsitek memasukkan Jack Grealish.
Lima menit kemudian, Kane dijatuhkan di kotak penalti. Namun wasit tak menganggap itu sebagai pelanggaran.
Petaka menimpa Denmark pada menit ke-79. Bek andalan mereka, Andreas Christensen mengalami cedera. Pelatih Kasper Hjulmand lantas menarik palang pintu Chelsea FC itu. Sebagai gantinya, ia memasukkan Joachim Andersen.
Empat menit kemudian, Inggris mendapat tendangan bebas. Luke Shaw yang menjadi eksekutor, mengirimkan umpan lambung ke pertahanan lawan. Bola yang datang, disambar John Stones dengan sundulan, melenceng dari sasaran.
Pada menit ke-88, Kasper Hjulmand menarik Thomas Delaney. Sebagai gantinya, ia menurunkan Mathias Jensen.
Selama injury time, Denmark menumpuk pemain di pertahanan sendiri. Inggris semakin bernafsu mencari gol kedua. Namun angka di papan skor Stadion Wembley, belum berubah. Laga berlanjut ke perpanjangan waktu.
Pada menit ke-93, Kane nyaris membuat the Three Lions memimpin. Sayang, sepakannya, bisa ditepis Schmeichel. Dua menit kemudian, Southgate memasukkan Phil Foden dan Jordan Henderson. Ia menarik Mount serta Declan Rice.
Setelahnya, tuan rumah benar-benar mengurung pertahanan kubu tamu. Beruntung bagi tim dinamit memiliki seorang Schmeichel. Berkali-kali ia menepis tembakan Grealish, juga Sterling.
Pada menit ke-103, bek Denmark Joakim Maehle dianggap melanggar Sterling di area terlarang. Wasit menunjuk titik putih. Kane yang menjadi eksekutor berhasil menggetarkan gawang Danish Dynamite.
Tembakannya sempat ditepis Schmeichel. Bola rebound langsung disambar sang penyerang, merobek jala tim lawan. Stadion Wembley kian bergemuruh.
Tersengat situasi tersebut, Denmark berupaya menaikkan garis pertahanan. Akan tetapi, sangat terlihat, kelelahan mendera pasukan Hjulmand. Satu tembakan Braithwaite pada menit ke-115, ditepis Pickford.
Kubu tamu mulai melancarkan serangan sporadis dengan lebih banyak mengandalkan umpan panjang. Bola langsung diarahkan ke pertahanan Inggris.
Sebaliknya, para pemain tuan rumah, mulai berupaya memperlambat tempo permainan. Henderson dan kawan-kawan, mencoba menahan bola selama mungkin. Hingga pertandingan berakhir, the Three Lions tetap unggul 2-1.
Dengan demikian, pasukan tiga singa akan berhadapan dengan Italia di partai final. Bigmatch tersebut juga berlangsung di Wembley. Tepatnya pada Senin (12/7) dini hari WIB.