REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena merespons kabar penangkapan dokter Lois Owien oleh kepolisian. Berkaca dari peristiwa tersebut, ia mengimbau agar masyarakat mendengarkan informasi soal Covid-19 dari sumber yang terpercaya dan terakreditasi.
"Masyarakat kita itu harusnya mendengarkan dari sumber-sumber yang memang terpercaya dan terakreditasi, baik itu kelembagaan maupun pribadi," kata Melki kepada wartawan, Selasa (13/7).
Menurut dia, sebagai sebuah wacana, seseorang berhak menyampaikan berpendapat. Namun, jika informasi yang disampaikan oleh sumber yang tidak terpecaya dan terakreditasi, informasi tersebut tidak perlu dibesar-besarkan.
"Dokter Lois ini juga bukan yang pertama kan, udah berkali-kali orang mengatakan perspektif tentang Covid-19 tetap rujukannya kan dari pemerintah, Kemenkes, dari Komisi IX, kan Komisi IX sering memberikan pencerahan," ungkapnya.
Melki juga mengimbau agar masyarakat mendengar informasi seputar Covid-19 dari sejumlah pihak yang terpercaya, seperti BNPB, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, ketua umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), atau ketua perawat dan apoteker. "Jadi, dari institusi atau individu yang terpercaya atau terakreditasi, gitu," ucapnya.
Melki menuturkan, mengenai perbedaan perspektif soal Covid-19 di kalangan dokter, itu perlu ditempatkan di forum ilmiah. Sementara itu, mengenai dampak sosial dari pernyataan dokter Lois, ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
"Masyarakat kita kadang-kadang hal semacam ini juga dijadikan sensasi, dibikin jadi ramai, jadi isu politik gitu-gitulah. Saya kira, kita masyarakat, kita ikut saja yang sumber-sumber terpercaya. Sementara yang menyangkut dampak dari komentar dokter Lois yang ada dampak sosial yang lain kan itu urusan pemerintah aparat hukumlah," ungkapnya.