REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Para peneliti China berencana menembakkan lusinan roket terbesarnya ke luar angkasa. Penembakkan roket ini untuk mengalihkan ‘asteroid’ yang berpotensi menabrak Bumi. Langkah itu, dilakukan dengan harapan mengalihkan asteroid yang bisa menyebabkan kehancuran besar-besaran di Bumi.
"Dampak asteroid menimbulkan ancaman besar bagi semua kehidupan di Bumi. Membelokkan asteroid pada lintasan tumbukan sangat penting untuk mengurangi ancaman ini," kata Mingtao Li, insinyur ilmu antariksa dari National Space Science Center di Beijing, dikutip nature world news, Selasa (13/7).
Roket yang akan diluncurkan adalah roket Long March 5 yang berbobot 992 juta ton (900 metrik ton). Roket tersebut, diperkirakan akan membelokkan 85,5 juta ton (77,5 juta metrik ton) asteroid. Ledakan itu, diklaim mereka, bisa meminimalisir risiko dari batu ruang angkasa seukuran Empire State Building, yang bisa menghantam Bumi dalam 1 dari 2.700 kemungkinan.
Jika nyatanya menghantam Bumi, peristiwa itu akan menjadi bencana bersejarah. Dikatakan, tabrakan asteroid sekitar 1.200 megaton energi kinetik - dapat menghantam Bumi dengan kekuatan sekira 80 ribu kali lebih besar dari bom atom Hiroshima. LLedakan itu juga sama kuatnya dengan asteroid yang memusnahkan dinosaurus 65 juta tahun silam.
Rencana NASA
Berdasarkan informasi, China berencana mengikuti rencana NASA ‘Hammer’ dalam menangani asteroid Bennu, tetapi, rencana itu sedikit lebih mahal. Pasalnya, Misi Mitigasi Asteroid Hypervelocity untuk Tanggap Darurat (HAMMER) adalah proposal masa lalu yang dibuat oleh Amerika Serikat untuk mengirimkan armada pesawat ruang angkasa setinggi 9 meter dalam menangkal asteroid besar ke arah yang berbeda.
Untuk melakukannya, NASA melakukan beberapa simulasi dan menemukan bahwa sekitar 34-53 pesawat ruang angkasa HAMMER harus ditembakkan 10 tahun sebelum Bennu bertabrakan dengan Bumi. Diketahui, sebuah pesawat ruang angkasa NASA bernama Osiris-Rex dikirim ke asteroid Bennu untuk mengumpulkan potongan-potongan sampel dari permukaannya. Sampel ini diharapkan sampai ke Bumi pada tahun 2023.