REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang dilakukan oleh Rumah Sakit AIG, India, menemukan lebih dari 40 persen orang yang pulih dari Covid 19 masih mengalami gejala pasca-Covid. Bahkan, banyak yang melaporkan gejala baru, seperti insomnia dan masalah neuropsikiatri.
Ketika India melewati tiga core pemulihan Covid, insiden gejala pasca-Covid terasa meningkat di seluruh negeri. Lebih dari 40 persen pasien yang sembuh dari Covid-19 mengatakan mereka masih mengalami gejala, di mana merasakan kelemahan atau kelelahan dilaporkan paling banyak. Banyak pasien juga melaporkan gejala baru seperti insomnia dan masalah neuropsikiatri.
"Kami melihat banyak pasien pasca-Covid seperti itu di rumah sakit kami, tapi survei ini memberi kami gambaran sebenarnya dari Sindrom pasca-Covid ini. Jika ini merupakan indikasi untuk berlalu, maka kami melihat lebih dari 1 crore orang di India yang memiliki sembuh dari Covid 19 tetapi masih mengalami gejala tertentu," ujarnya seperti dilansir dari laman Fit The Quint, Rabu (14/7).
Kepala Rumah Sakit AIG, Dr D Nageshwar Reddy, mengatakan, survei tersebut juga mengungkapkan 74 persen pasien yang dirawat di rumah sakit selama perawatan Covid 19 mereka menerima steroid. Sementara, 34 persen membutuhkan oksigen.
"Kami percaya ada korelasi antara penggunaan steroid yang tidak rasional dan komplikasi pasca-Covid karena sesuai pedoman kami seharusnya memberikan steroid hanya kepada pasien Covid yang membutuhkan oksigen," ujarnya.
Melihat kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah komplikasi pasca-Covid, Rumah Sakit AIG mengumumkan peluncuran Klinik Perawatan pasca-Covid khusus pertama di India. Klinik ini akan terdiri dari tim multidisiplin dengan para ahli dari Penyakit Dalam, Kardiologi, Gastroenterologi, Neurologi, Nefrologi, Reumatologi, Psikiatri, Ortopedi, dan lain-lain yang memberikan perawatan komprehensif.
Tujuannya adalah untuk mengevaluasi dan mengelola pasien ini dari sudut pandang holistik. Temuan Survei Covid AIG sekarang sedang diterbitkan sebagai laporan penelitian yang saat ini tersedia sebagai pra-cetak.
"Penting untuk melihat protokol baru apa yang akan diperlukan untuk pasien ini dan merupakan tanggung jawab kumulatif kami untuk membantu dalam hal ini," kata Narsing Rao, Sekretaris Utama Kepala Menteri Telangana.