Jumat 16 Jul 2021 00:15 WIB

Studi: 40 Persen Kematian Covid-19 di AS Terkait Diabetes

Diabetes merupakan salah satu penyakit penyerta yang memperburuk Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Diabetes merupakan salah satu penyakit penyerta yang memperburuk Covid-19.
Foto: Huffingtonpost
Diabetes merupakan salah satu penyakit penyerta yang memperburuk Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes merupakan salah satu penyakit penyerta atau komorbid yang bisa memperburuk Covid-19. Faktanya, 40 persen kematian atau dua dari lima orang AS yang meninggal karena Covid-19 memiliki komorbid diabetes.

Hal itu disampaikan oleh Kepala bagian medis di American Diabetes Association (ADA), Dr Robert Gabbay. Ia menambahkan bahwa risiko rawat inap dan kematian terkait Covid-19 enam hingga 12 kali lebih tinggi pada penderita diabetes. Karena itulah, Gabbay mendorong agar individu yang memiliki komorbid untuk segera divaksinasi.

Baca Juga

"Jika Anda menderita diabetes, saya sarankan segera vaksinasi. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan di daerah Anda, dan diskusikan kekhawatiran Anda," kata Gabbay seperti dilansir dari unitedpressinternationalhealth, Kamis (15/7).

Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Texas di El Paso, juga menemukan bahwa satu dari 10 orang dengan diabetes yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 meninggal dalam waktu satu minggu. Orang dengan diabetes yang tidak mendapat perawatan optimal, sangat berisiko mengalami keparahan atau meninggal akibat Covid-19.

Hampir satu dari lima orang dengan diabetes di Amerika juga mengalami kesulitan ekonomi selama pandemi. Walhasil, keterbatasan ekonomi itu membuat mereka harus memilih antara membeli makanan atau membeli obat diabetes.

"Kami mengidentifikasi bahwa sejumlah individu memiliki akses yang lebih sedikit ke pengobatan daripada sebelum pandemi," kata Gabbay.

Harga insulin di Amerika Serikat misalnya, meroket selama pandemi. Untuk mengatasi ini, ADA telah mendorong agar negara bagian meloloskan undang-undang yang membatasi biaya insulin. Undang-undang semacam itu telah disahkan di 19 negara bagian.

"Kami terus mengadvokasi semua negara bagian lain untuk memastikan bahwa setiap orang yang membutuhkan insulin bisa mendapatkan insulin yang mereka butuhkan," kata Gabbay.

ADA juga mempromosikan perubahan lain yang dapat membantu penderita diabetes mengendalikan penyakit mereka dengan lebih baik dan melindungi diri mereka dari COVID-19. Salah satunya melibatkan peningkatan kemampuan setiap orang untuk makan sehat. ADA mengatakan bahwa satu dari empat orang penderita diabetes, kesulitan membeli makanan sehat selama pandemi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement