REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung pelayanan telemedicine diperluas ke berbagai daerah dalam rangka membantu masyarakat yang terinfeksi Covid-19.
"Layanan telemedicine sangat berguna dan membantu masyarakat yang terinfeksi Covid-19. Apalagi, di tengah lonjakan kasus yang membuat pasien sulit mendapat pelayanan di rumah sakit," kata LaNyalla dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (14/7).
Saat ini, disampaikan pelayanan telemedicine baru sebatas Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Telemedicine adalah layanan konsultasi dan pemberian obat gratis untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman). Menurut LaNyalla, layanan ini sangat membantu, terlebih, saat terjadinya kelangkaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan.
"Kelangkaan obat-obatan juga menjadi hambatan perawatan pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang," katanya.
Telemedicine dan obat gratis dirilis pada 7 Juli lalu. Layanan ini dimulai di DKI Jakarta sebagai proyek percontohan. Setelah Kementerian Kesehatan melakukan uji coba sistem hingga penyaluran obat, telemedicine pun diperluas ke wilayah Bodetabek.
Untuk itu, LaNyalla mendukung rencana pemerintah yang akan memperluas layanan telemedicine ke berbagai ibu kota provinsi, mulai pekan depan. Ia meminta Kemenkes berkoordinasi dengan pemda untuk menyiapkan sarana dan prasarana agar program tersebut dapat berjalan dengan baik.
"Infrastruktur sumber daya manusia (SDM) harus dipersiapkan betul. Kemudian juga metode penyaluran obat bagi pasien yang melakukan isoman agar berjalan dengan efektif dan efisien. Prinsipnya, perluasan telemedicine kamidukung, dan akan sama-sama kamikawal," ujarnya.
Untuk mempermudah masyarakat mendapat bantuan, menurut dia, alur pada telemedicine harus dipermudah. "Ingat, warga baru bisa memanfaatkan layanan ini setelah melakukan tes PCR/antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes RI," ujar LaNyalla.