Sabtu 17 Jul 2021 01:02 WIB

Bahaya Gunakan Mobil Pick Up dengan Muatan Berlebih

Muatan yang melebihi kapasitas dapat menghilangkan keseimbangan mobil.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Suzuki New Carry Pick Up.
Foto: Dok: Suzuki
Suzuki New Carry Pick Up.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku usaha logistik tentu ingin melakukan mobilisasi barang dengan cepat dan sebanyak mungkin demi dapat keuntungan yang optimal. Tapi, jika kendaraan seperti mobil pick up dipaksa untuk mengangkut muatan yang berlebihan tentu justru berpotensi menimbulkan kerugian.

Asst. To Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales, Hariadi mengatakan, penggunaan mobil pick up sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi dari pabrikan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif.

Baca Juga

"Mobil pick up dengan muatan berlebih tentu tidak aman untuk digunakan. Muatan yang melebihi kapasitas dapat menghilangkan keseimbangan mobil, sulit saat bermanuver, hingga berisiko besar menyebabkan kecelakaan," kata hariadi dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Jumat (16/7).

Selain itu, muatan berlebih juga bisa membuat performa mesin berkurang. Karena, saat membawa muatan berlebih, mesin dipaksa untuk bekerja lebih keras. Jika dilakukan terus-menerus, dalam jangka panjang hal tersebut berpotensi mengurangi performa mesin dan kendaraan secara keseluruhan.

"Hal ini juga membuat kendaraan boros bahan bakar. Karena, muatan maksimal yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan membuat mesin bekerja lebih keras agar mobil dapat berjalan mengangkut muatan. Hal ini membuat bahan bakar yang dikeluarkan juga semakin besar dan akhirnya biaya bahan bakar membengkak," ucapnya.

Selanjutnya, beban berlebih juga berpotensi menggangu kinerja sistem suspensi kendaraan. Karena, suspensi kendaraan didesain dengan kelenturan dan jarak main untuk beban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Kerusakan pada sistem suspensi sendiri membutuhkan penanganan khusus dalam waktu yang tak sebentar. Artinya,  jika persoalan suspensi terjadi saat proses pengiriman barang, maka otomatis hal ini akan mengulur waktu dan membuat biaya operasional jadi meningkat.

"Memaksakan muatan secara berlebihan juga berisiko besar pada ban, karena membuat bagian ban yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan bekerja lebih berat dan cepat aus. Selain itu, hal ini juga memperbesar risiko pecah ban seiring adanya peningkatan suhu pada ban karena kelebihan muatan," ucapnya.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement