REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University memberikan fasilitas inkubasi kepada 20 tenant yang lolos seleksi. Tenant yang lolos tersebut akan mendapatkan binaan dari LKST IPB University agar bisnisnya bisa berkembang lebih baik lagi.
“Ada 20 tenant yang lolos seleksi. Mereka adalah Pempek Masitta, Keripik Kulit Ikan Salmon, 3D Modeling dan Animasi, Jasa Kebersihan dan Mobile Aplikasi, Aplikasi IoT dan AI pada Budidaya Udang Vaname, Waterless Hand Soap, Paket Kotak Hadiah, Minuman Sarang Burung, Pepes Banduri, Natural Tooth Powder, Aneka Madu Alam Murni Kualitas Export, Gluten Free Cookies, Jasa Digital Marketing melalui SEO, Rendang Istimewa, Pupuk Silika Cair dengan pengkayaan Kalium, Essential Oil, Desain, Manufacturing Alat dan Sistem Otomatisasi Pertanian, Testosteron Booster untuk Burung, Skincare Organik dan Tepung Premiks Bebas Gluten,” ujar Wakil Kepala LKST IPB University Bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri, Dr Rokhani Hasbullah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (17/7).
Menurut dosen IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem ini, program inkubasi bisnis harapannya bisa diselenggarakan setiap tahun. “Meski masih pandemi, dan tidak ada pendanaan dari Kemendikbudristek, tetapi kita patut berbangga dengan kebijakan rektor IPB University yang memberikan pendanaan untuk insentif,” ujarnya.
“Harapan ke depan, dengan bergabungnya para tenant ini dalam program inkubasi, bukan semata-mata mencari insentif tetapi memang untuk mengembangkan usaha. LKST IPB University juga membuka pendaftaran untuk tenant inwall maupun outwall untuk mendapatkan pembinaan dan pendampingan yang sama dengan tenant yang mendapatkan insentif,” ujarnya dalam Workshop Penyusunan Target Luaran, Action Plan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tenant Peserta Program Inkubasi Tahun 2021, Rabu (14/7).
Menurutnya, workshop ini bertujuan untuk mencermati target output dari proposal yang disusun oleh tenant. Terutama terkait penggunaan dana dan kesesuaian dengan target output serta rencana aksi. Diharapkan akhir Oktober 2021, kegiatan inkubasi sudah selesai.
Kepala LKST IPB University, Prof Erika B Laconi dalam sambutannya menyampaikan bahwa bisnis itu harus disiplin. Ia berharap 20 tenant yang lolos untuk diinkubasi ini akan tumbuh berkembang dan dapat melaju dengan pesat karena dikelola secara profesional.
“Dengan begitu, bisnisnya bisa menarik perhatian perbankan (untuk pemodalan). Bank bisa membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan pebisnis muda. Semoga peserta yang lolos inkubasi menjadi pengusaha sukses dan profesional, karena lahirnya pengusaha muda ini akan membuka lapangan kerja baru,” ucapnya.
Guru Besar IPB University ini menambahkan bahwa ke depan, LKST IPB University akan membangun Teaching Industry dan Gedung Multi Tenant untuk 50 tenant inwall di Kampus IPB University Taman Kencana. Sementara itu, Laboratorium Leuwikopo juga sedang dilakukan renovasi untuk tenant.
Dalam acara ini juga dilaksanakan mekanisme pendampingan penyusunan dokumen untuk tenant. Adapun reviewer dari tim LKST IPB University terdiri dari Dr Tri Prartono, Dr Rokhani Hasbullah, Dr Roza Yusfiandayani, Dr Drh I Ketut Mudite Adnyane, Deva Primadia Almada, Spi MSi, M Hendra Wibowo STP MM, Dadang Tresnakusumah STP, Drs Asna Jauhari, Arif Rahman Hakim, SMn dan Panca Norman Prasetiyo.
Pelaksanaan workshop ini menghasilkan tiga dokumen yang akan menjadi acuan dalam menjalankan dan mengimplementasikan kegiatan program inkubasi tenant tahun 2021. Tujuannya agar bisa menghasilkan kinerja usaha sesuai target dan action plan yang telah disusun. Dokumen ini juga akan menjadi acuan bagi tiap tenant dalam mengembangkan bisnisnya secara efektif, efisien dan sukses.