Senin 22 Feb 2021 09:48 WIB

TIK Bantu Dunia Pendidikan Berinovasi Selama Pandemi

TIK di era pandemi telah mengubah pola pikir guru, siswa, dan orang tua.

Naura Nadhifatul (8) mengerjakan tugas sekolah secara online melalui kiriman video dari gurunya di warung milik orang tuanya, Kelurahan Panggung, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (20/11/2020).
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Naura Nadhifatul (8) mengerjakan tugas sekolah secara online melalui kiriman video dari gurunya di warung milik orang tuanya, Kelurahan Panggung, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (20/11/2020).

Oleh : Devianita Dwi Jayanti, S.Pd, Guru SDN Tanjung Barat 09

REPUBLIKA.CO.ID, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) berkembang sangat pesat dan merambah ke seluruh aspek kehidupan. Jika diperhatikan tidak hanya orang dewasa dan kalangan menengah ke atas saja yang memanfaatkannya, tetapi anak-anak dan kalangan menengah ke bawah pun sudah mampu menggunakan kecanggihan teknologi tersebut. Di mana pun dan kapan pun orang bebas mengakses berbagai fitur dan aplikasi yang telah berkembang. Situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan.

Pandemi Covid-19 memaksa dunia pendidikan turut ambil bagian dalam pemanfaatan kecanggihan teknologi tersebut. Suka atau tidak TIK merupakan kebutuhan bagi pembelajaran yang tak dapat dielakkan keberadaannya.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui penyempurnaan Kurikulum 2013 di sekolah, yakni Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 2A ayat (1) dinyatakan bahwa muatan informatika pada jenjang SD dapat digunakan sebagai alat pembelajaran. Karena itu, seluruh kegiatan pembelajaran harus diintegrasikan dengan TIK, baik dalam pembelajaran pokok, remedial, maupun pengayaan.

Di era pandemi, TIK menjadi sebuah keharusan bagi dunia Pendidikan. Perannya pun meningkat tajam seiring dengan berbagai pembatasan dari pemerintah guna menekan laju penyebaran Covid-19. Agar tak tertinggal dari negara-negara lain, pemangku kepentingan di dunia pendidikan harus mampu menguasai TIK dalam merancang pembelajaran yang bermakna.

Pentingnya pengetahuan tentang TIK pernah pula disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, ketika menjadi pembicara pada acara The 1st International Conference on Information Technology and Education (ICITE), Sabtu, 6 November 2020. Muhadjir berkata, pada masa pandemi Covid-19 peran TIK menjadi semakin meningkat dan jauh lebih penting. Dalam dunia Pendidikan TIK sangat berperan bagi proses belajar mengajar. “Setelah pandemi ini berakhirpun, TIK akan terus dimanfaatkan dalam Pendidikan terutama e-learning atau blended learning," ujar Muhadjir seperti dirilis kemenkopmk.go.id.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mendorong guru, siswa, dan orang tua siswa mampu mengaplikasikannya. Dorongan tersebut pada akhirnya mampu melahirkan berbagai kreasi dan inovasi selama proses pembelajaran.

Dengan TIK guru dapat merancang pembelajaran semenarik mungkin, sehingga memunculkan motivasi belajar kepada siswa. TIK di era pandemi telah mengubah pola pikir guru, siswa, dan orang tua yang awalnya kurang peduli. Sehingga dari yang awalnya gagap teknologi kini menjadi mahir. Semoga penguasaan TIK menjadi awal kebangkitan mutu pendidikan di Indonesia dan bukan hanya sekedar trend sesaat di masa pandemi saja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement