Ahad 18 Jul 2021 23:27 WIB

Anak Jalani Isoman, Apa Saja yang Harus DIberikan Orang Tua?

Orang tua perlu memiliki termometer dan oksimeter di rumah untuk memonitor anak.

Anak menjalani isolasi mandiri (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Anak menjalani isolasi mandiri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua dapat memberikan asupan vitamin kepada anak yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Suplemen yang bisa diberikan kepada anak yang bergejala ringan maupun tidak bergejala Covid-19 adalah vitamin C, vitamin D, dan mineral seperti zinc.

"Untuk isoman, cukup diberikan vitamin saja," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis sekaligus anggota Satgas Covid-19 IDAI, dr Anggraini Alam, dalam bincang daring bersama IDAI, pada Ahad (18/7).

Dia mengatakan, suplemen bisa didapat anak dari makanannya. Untuk vitamin D, bisa didapatkan melalui protein seperti telur, ikan, dan keju. Untuk vitamin C ada di sayur-sayuranan dan buah-buahan. Sementara zinc juga ada di makanan kita (contoh: produk hewani dan kacang-kacangan). Vitamin D juga bisa didapatkan ketika berjemur di bawah sinar matahari.

Anggraini mengatakan, orang tua yang menjalani isoman dengan anak bisa memberikan obat pelengkap jika ada gejala yang mengikuti. Misalnya, jika ada gejala demam, orang tua bisa memberikan obat penurun demam, pun dengan gejala batuk dan pilek juga bisa diberikan obat yang sesuai.

Selain suplemen vitamin dan obat-obatan, Anggraini mengatakan bahwa memonitor perkembangan anak juga tidak kalah penting saat menjalankan isoman bersama. Orang tua perlu memiliki termometer untuk mengukur suhu dan oksimeter untuk mengukur saturasi oksigen anak secara rutin, terutama di pekan awal positif Covid-19. Monitoring anak harus sebaik dan sesering mungkin. Selain itu, buat komunikasi yang baik dengan dokter terkait, dan terapkan kebersihan dan 5M kepada anak. 

"Jika tidak ada gejala sistemik, mandi yang bersih, cuci hidung dan mulut, itu bagian yang bisa memperbaiki secara keseluruhan kebersihan anak. Tak lupa, orang tua juga harus menjadi teman untuk anak," ujarnya.

Meski berat untuk mendampingi dan merawat anak saat melakukan isoman, dia mengingatkan orang tua untuk tetap tenang. Menurut dia, dengan ketenangan dan bimbingan orang tua untuk sama-sama buat anak disiplin 5M, hal itu bisa membuat suatu pikiran yang menggembirakan dan suasana positif kepada anak. "Walaupun di masa isolasi, biasakan kondisi cek saturasi dan suhu, jangan dibuat menjadi suatu kepanikan," ujarnya.

Persentase gejala ringan dan berat Covid-19 bagi anak-anak adalah 80:20. Dengan penanganan yang tepat, anak bisa lekas pulih dari virus ini. Dia berpesan kepada orang tua untuk rajin berkonsultasi dengan kerabat dan dokter anak ketika sedang menjalani isoman bersama. 

Orang tua juga diimbau untuk memonitor kesehatan anak dengan panduan dan diari isoman dari IDAI yang bisa diakses dan diunduh di laman web resminya. Dia mengatakan, kriteria untuk yang isoman adalah bagi yang asimptomatik atau bergejala ringan. "Semua perlu kehati-hatian dan konsultasi," ujarnya.

Anggaraini menyebut, Covid-19 mengajarkan Semua orang untuk berkonsultasi dan berkomunikasi bersama walaupun berjauhan. "Intinya adalah komunikasi, positive thinking bahwa orang tua bisa mengelola anaknya selama isoman dan tahu kapan harus segera ke rumah sakit, dan jangan lupa untuk sering komunikasi ke dokter anak," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement